Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai unit pelaksana teknis (UPT) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki tugas dan fungsi untuk melestarikan Cagar Budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelestarian dilakukan dengan cara pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya, termasuk menginternalisasikan nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya kepada masyarakat.

       Dalam melaksanakan internalisasi Cagar Budaya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki berbagai program sosialisasi Cagar Budaya bagi masyarakat. Salah satunya yaitu sosialisasi Cagar Budaya melalui kegiatan Jelajah Budaya. Jelajah Budaya merupakan program internalisasi Cagar Budaya yang dikemas dalam bentuk kegiatan penjelajahan situs-situs Cagar Budaya yang bersifat edukatif-kultural, kreatif, rekreatif, produktif, inovatif, dan menantang.

         Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahun menggelar Jelajah Budaya. Pada tahun 2018 ini kegiatan Jelajah Budaya sudah yang ke- 12 kalinya, dan digelar dalam rangka untuk merayakan peringatan Hari Warisan Dunia.

      Hari Warisan Dunia diperingati setiap tahun pada tanggal 18 April. Peringatan hari tersebut ditetapkan melalui Sidang Umum UNESCO ke-22 pada tahun 1983. Setiap tahun International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) menetapkan tema yang berbeda untuk perayaan Hari Warisan Dunia. Pada tahun 2018 ini perayaan Hari Warisan Budaya mengusung tema “Heritage for Generations”.

        Berpijak pada tema tersebut, maka Jelajah Budaya semakin menunjukkan relevansinya sebagai kegiatan yang dapat merepresentasikan peringatan Hari Warisan Dunia tahun ini. Substansi kegiatan Jelajah Budaya senafas dengan tema Hari Warisan Dunia yaitu melakukan edukasi-kultural kepada generasi muda tentang nilai-nilai penting yang terkandung di dalam Cagar Budaya.

      Untuk menambah daya semarak perayaan Hari Warisan Dunia, tema Jelalah Budaya juga diselaraskan dengan tema peringatan Hari Warisan Dunia. Jelajah Budaya tahun 2018 bertema “Warisan Dunia Sumber Inspirasi Generasi Muda”. Titik fokus kegiatan Jelajah Budaya akan mengenalkan generasi muda kepada Warisan Dunia kebanggaan bangsa Indonesia yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Candi Prambanan.

     Candi Prambanan ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO World Heritage Committee pada tahun 1991 dengan No. C. 642. Candi Prambanan merupakan mahakarya (master piece) bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai adiluhung/ universal yang dapat menjadi panduan bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan secara arif dan bijak. Di Candi Prambanan nilai-nilai tersebut mewujud dalam rupa arsitektur bangunan, teknologi pengerjaan, dan konsep tata ruangnya. Kesemuanya itu memiliki signifikansi untuk diketahui dan dipahami oleh generasi muda karena mengandung nilai filosofis, nilai religius, dan nilai seni yang tinggi.

        Melalui pelaksanaan Jelajah Budaya, generasi muda bisa menggali dan memahami nilai-nilai penting yang terkandung di dalam Candi Prambanan. Harapannya dari pemahaman tersebut dapat menginspirasi generasi muda untuk berkreativitas menghasilkan karya sesuai dengan potensinya masing-masing. Bisa berupa karya seni, karya tulis, dan karya lainnya. Hasil karya tersebut selanjutnya dipublikasikan agar nilai-nilai penting Candi Prambanan semakin diketahui oleh khalayak luas. Selain itu, publikasi karya juga sebagai wujud konkret generasi muda berpartisipasi dalam pelestarian Warisan Dunia Candi Prambanan dan juga pemajuan kebudayaan.

         Jelajah Budaya diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu, 29 April 2018. Kegiatan tersebut diikuti oleh 250 orang pramuka pelajar tingkat penegak dari perutusan Kwartir Cabang se-DIY, yakni Kwarcab Sleman, Kwarcab Bantul, Kwarcab Kulon Progo, Kwarcab Gunungkidul, dan Kwarcab Kota Yogyakarta.

         Dalam kegiatan Jelajah Budaya pelajar tidak hanya diajak untuk menggali inspirasi dari Candi Prambanan, mereka juga akan mempelajari beberapa situs Cagar Budaya yang ada di perbukitan Prambanan bagian selatan. Situs-situs tersebut merupakan warisan budaya dari masa klasik (Hindu-Buddha) peninggalan peradaban Mataram Kuno yang pernah eksis pada abad 9 Masehi. Beberapa situs tersebut yaitu Candi Banyunibo (Buddha), Candi Barong (Hindu), Candi Dawangsari (Buddha) dan Situs Ratu Boko (Hindu dan Buddha). (Ferry Ardiyanto)

Ayo! Bersama Merawat Warisan Dunia. Kunjungi, Lindungi, dan Lestarikan Cagar Budaya.

                                                                                                  Yogyakarta, 24 April 2018