Lawatan Lemhannas RI ke Museum Majapahit Mojokerto

0
1416

Lemhannas RI

BPCB Mojokerto – Rabu pagi tanggal 17 Juni 2014 bertempat di Museum Majapahit Balai Pelestarian Cagar Budaya(BPCB) Mojokerto Wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur berlangsung acara paparan mengenai Majapahit oleh Drs. Aris Soviyani, S.H, M. Hum kepada rombongan Lembaga Ketahanan Nasional(Lemhannas) Republik Indonesia beserta tamu Perwakilan dari Negara Asia-Afrika setelah berkunjung ke Kota Madura dan ke Pringgitan Kabupaten Mojokerto yang kemudian sekarang ke Museum Majapahit. Rombongan disambut langsung oleh Kepala BPCB Mojokerto Drs. Aris Soviyani, S.H, M.Hum beserta Kasie PPP BPCB Mojokerto Drs. Edhi Widodo BPCB Mojokerto Wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur.
lemhannas2
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Lemhannas RI dipimpin oleh Gubernur Lemhannas RI dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Gubernur.

Lemhannas pertama kali didirikan oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1965 sebagai hari berdirinya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1964 yang bertepatan dengan peringatan bersejarah hari kebangkitan nasional Indonesia. Pada saat upacara berdirinya Lemhannas sekaligus dimulainya fungsi utama Lemhannas yaitu penyelenggaraan pendidikan dengan upacara pembukaan program pendidikan Kursus Reguler Angkatan I.

Pembentukan Lemhannas juga dimaksudkan sebagai salah satu urgensi nasional dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan cita-cita proklamasi kemerdekaan dan tujuan bangsa Indonesia serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia ditengah-tengah percaturan politik dunia.
lemhannas1
Prof. DR Njaju Jenny MT Hardjanto selaku ketua rombongan menjelaskan dalam sambutannya sangat terkesan dalam lawatan ke beberapa daerah termasuk ke kota Madura sampai mereka mencoba minuman tradisional yang biasa disebut “Ramuan Madura” sampai tips untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Mereka sangat tertarik dengan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia di Jawa Timur khususnya. Mereka adalah Eselon I yang akan menjadi seorang calon pimpinan dari negaranya yang wajib mengetahui beberapa kebudayaan di Indonesia , untuk mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia mereka telah belajar bahasa Indonesia selama 9 bulan, dan diwajibkan untuk membuat suatu laporan kegiatan ini dalam bahasa Indonesia.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto dalam paparannya juga menjelaskan mengenai detil-detil kerajaan Majapahit sampai peninggalan sejarah kerajaan Majapahit yang terdapat di beberapa negara Asia. terlihat para peserta sangat antusias terlihat aktif dalam beberapa pertanyaan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kerajaan yang besar dalam hal ini Kerajaan Majapahit khususnya.

Peserta dalam rombongan Lemhannas ini adalah Prof Dr Njaju Jenny MT Hardjanto selaku pimpinan rombongan, Marsda TNI (Purn.) Syahrul Ansyory selaku Tenaga Ahli Lemhannas RI, Laksamana Petrus Padmarjo selaku Direktur Evaluasi Pendidikan, Kol Kes Drs. Yudi Triono selaku Sekretaris Rombongan, Kpt. Inf. Imam Mahsum selaku Staff Umum dan 8 orang perwakilan dari negara Asia-Afrika juga hadir dalam rombongan, adapun nama-nama peserta dari negara tersebut adalah Brigjen Datuk Ahmad Nor Bin Tuan Chik dari Malaysia, Brigjen Dharsa Hettiarrchi dari Srilanka, Kolonel Dahah Mohamaed dari Algaria, Kolonel Saw Mynt Oo dari Myanmar, Letkol Emanuel Sneh Savice Sr dari Liberia, Captain Donaciano Do Rosario Costa G dari Timor Leste, Captain KalinYoungrot dari Thailand, dan Edmore Chibaya Perwakilan dari Zimbabwe.

Tujuan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas) beserta tamu dari 8 Negara ke Museum Majapahit BPCB Mojokerto wilayah kerja Provinsi Jawa Timur selain bertujuan untuk lebih mengenal sejarah Kerajaan Majapahit beserta simbol-simbol Majapahit yang mempunyai sejarah yang luar biasa dan berpengaruh terhadap Bangsa Indonesia, 3 tujuan utamanya adalah untuk proses study banding mengenai Kebudayaan-kebudayaan di Jawa Timur, Sebagai bentuk upaya pemerintahan Jawa Timur untuk mengenalkan budaya Jawa Timur ke Luar Negeri dan sebagai bentuk kerjasama dalam bidang Pariwisata Lemhannas RI dengan negara-negara Asia-Afrika.(un)