Benteng Pendem Ngawi sebagai Sarana Pertahanan

0
1420

Bentuk Design, keletakan dan simbol-simbol tertentu pada suatu bangunan adalah suatu alat komunikasi untuk menyampaikan arti yang terkandung pada bangunan itu sendiri. Tak jarang design juga untuk menyampaikan arti atau pesan tertentu dari arsitek kepada masyarakat sebagai penerima. Dengan demikian berarti bahwa bentuk mempunyai peran yang lahir dari fungsi. Selain itu bentuk sendiri juga diwujudkan oleh bahan, struktur dan simbol. Oleh karena itu, bangunan-bangunan yang mempunyai fungsi tersendiri, secara lahiria mengungkapkan maksud dan tujuan bangunan. Terdapat bentuk-bentuk yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat sebagai suatu ciri fungsi bangunan. Bentuk-bentuk tersebut merupakan simbol bangunan tertentu.

Pada Benteng Pendem Ngawi terdapat bentuk-bentuk bangunan tertentu pula yang menjadikan sebagai ciri khas bangunan pertahanan, seperti; (1) Parit keliling, sebagaimana direncanakan semula bangunan ini berfungsi sebagai barrier pertahanan yang paling depan; (2) Tanggunl keliling, bangunan inilah yang berfungsi utama sebagai pertahanan; (3) Jembatan angkat, bangunan ini direncanakan sebagai sarana pelintasan pasukan, keluar masuk melewati parit pertahanan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, nampak jelas bahwa Benteng Pendem Ngawi yang mempunyai ketiga unsur bentuk itu, sudah memenuhi syarat sebagai benteng pertahanan. Dengan perkataan lain, bahwa Benteng Pendem Ngawi dapat dikenali oleh masyarakat sebagai benteng (komunikatif).

Sebenernya tidak hanya bangunan-bangunan pertahanan saja yang penting, melainkan juga bangunan-bangunan lainnya seperti bangunan penunjang. Oleh karena itu, antara bangunan-bangunan pertahanan dan bangunan-bangunan penunjang semuanya harus dipandang ebagai satu kesatuan yang saling mendukung. (un)

Sumber: Laporan Pemetaan dan Penggambaran Situs Benteng Pendem – Ngawi Tahap I