Bangunan Kolonial Eks Sekolah Yang Terabaikan

0
1264

Sebuah bangunan akan lebih terjaga kelestariannya apabila dirawat dengan baik dan benar. Namun, kondisi yang cukup memprihatinkan terjadi pada bangunan eks Sekolah Cina yang terletak di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo tepatnya pada koordinat S 07°45’1.464” dan E 114°13’5.993”.

Bangunan bergaya Indische Empire Style ini memiliki luas lahan 1901 m2. Gaya Indische Empire Style merupakan ciri arsitektur rumah kolonial Belanda yang berkembang pada abad ke-18 sampai 19. Ditinjau dari nilai pentingnya, bangunan ini memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata bagi masyarakat di Kecamatan Asembagus pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Situbondo pada umumnya.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pada bangunan eks Sekolah Cina diketahui bahwa kerusakan dan pelapukan telah terjadi hampir di seluruh material bangunan mulai dari lantai, dinding, pilar, pintu, jendela, blandar, plavon, hingga atap. Bangunan ini tersusun atas bata berspesi pada bagian dinding dan pilar; kayu pada bagian pintu, jendela, blandar, dan plavon; besi pada teralis jendela, hiasan pintu, dan hiasan pilar; serta tembikar pada gentingnya. Jenis kerusakan dan pelapukan yang terjadi, antara lain : pengelupasan cat dan plesteran pada dinding dan pilar; pengeroposan kayu pada pintu, jendela, dan plavon; serta terjadinya korosi pada besi penyusun teralis jendela, hiasan pintu, dan hiasan pilar.

Kerusakan dan pelapukan material bangunan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Beberapa faktor internal yang berpengaruh adalah jenis dan kualitas material, posisi bangunan, desain bangunan, kualitas pengerjaan, sifat tanah, dan letak geografis, serta umur bangunan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kerusakan dan pelapukan, meliputi : suhu dan kelembaban udara, sinar matahari, angin, air baik berupa air hujan maupun kapilarisasi air tanah, polusi udara, bencana alam, serta makhluk hidup, seperti : manusia, hewan, dan tumbuhan.

Dari hasil kajian tersebut dapat direkomendasikan bahwa bangunan eks Sekolah Cina memiliki nilai penting dan sesuai dengan kriteria cagar budaya sehingga perlu segera didaftarkan sebagai cagar budaya dan selanjutnya diproses penetapannya. Adanya penurunan kualitas material bangunan terjadi karena tidak dilakukan perawatan secara rutin sehingga faktor internal dan eksternal mempengaruhi eksistensi bangunan. Mengingat nilai penting dari bangunan ini, maka dalam renovasinya harus didasarkan pada prinsip konservasi dan pemugaran cagar budaya yang mana metode penanganannya harus bersifat efektif, efisien, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. (Ira Fatmawati)

Penggalian untuk melihat pondasi bangunan
Diskusi tim
Pengukuran suhu material bangunan
Pemetaan bangunan
Kunjungan Dinas PU, Kab. Situbondo