Siapa sangka bahwa di Museum Mahmud Badaruddin II Palembang tersimpan warisan leluhur masyarakat Sarolangun pada masa lalu. Masyarakat Sarolangun, khususnya generasi sekarang. Apakah ada yang pernah mengetahui perihal warisan ini? bahwa Sarolangun pernah diwariskan leluhurnya tinggalan yang menjadi simbol peradaban masyarakat di Sarolangun pada masa lalu.

Tidak banyak publikasi dan berita, tulisan yang menyebarluaskan potensi dan data kekayaan tinggalan cagar budaya yang ada di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. “Kira-kira siapa ya?, yang berasal dari Sarolangun pernah berkunjung ke Museum Mahmud Badaruddin II dan mengetahui keberadaan warisan dari Sarolangun disimpan di museum ini”. Jika ada yang pernah melihat dan menyadari hal ini, dua jempol untuk anda.

ririfahlen/bpcbjambi ririfahlen/bpcbjambi

Pada masa lalu, ternyata di daerah Sarolanggun tepatnya di Desa Sarolangun pernah ditemukan sebuah Arca Ganesha. Lokasi ditemukannya arca ini berada di sisi utara Batang Tembesi dikenal kemudian sebagai Situs Sarolangun (Bambang Budi Utomo 2011; 83). Lokasi situs. Diperkirakan pada masa pemerintahan kolonial, arca ini dibawa dan dipindahkan ke Palembang.

ririfahlen/bpcbjambi

Bagi yang pernah berkunjung ke Museum Mahmud Badaruddin II Palembang. Sebelum masuk ke dalam museum, pada halaman sisi kanan terdapat dua arca ganesa dan satu arca singa yang berada dibawah bangunan bercungkup. Salah satu arca ganesa yang memiliki ciri profil yang belum selesai dipahat merupakan arca genesa yang berasal dari Situs Sarolangun yang saat ini disimpan di Museum Mahmud Badaruddin II, Palembang dengan nomor inventaris : Inv. No. A15  (Bambang Budi Utomo 2011; 83). Namun ada fakta menarik bagi para pengunjung yang pernah menyempatkan diri memperhatikan sosok arca ini. Pada caption informasi tentang profil arca ganesa ini menampilkan informasi bahwa arca yang dimaksud malah berasal dari Situs Surulangun, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

ririfahlen/bpcbjambi

Pengunjung yang membaca informasi ini tentu saja akan memiliki persepsi bahwa arca ini berasal dari Situs Surulangun. Apalagi pengunjung yang berasal dari Provinsi Jambi, khusunya daerah Sarolangun. Melihat dan membaca informasi tersebut, tentunya akan mengira bahwa sang arca berada di daerah Surulangun yang saat ini masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Musi Rawas Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sarolangun yang berada di Provinsi Jambi.

Perbedaan informasi ini tentunya harus disikapi secara bijak. Pelurusan data sejarah khususnya tentang asal usul arca ganesa ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak-pihak terkait. Perhatian dan kepedulian semua pihak menjadi pesan penting dalam hal ini, sehingga pewarisan nilai-nilai dan benda pada masa lalu tetap lestari dan dan dapat diwariskan secara baik ke generasi berikutnya.