Awal Masehi terjadi hubungan dagang antara India, Indonesia dan Cina. Kebudayaan India bercorak Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia membawa perkembangan antara lain di bidang sosial, kepercayaan, politik, pendidikan, seni dan budaya. Bukti masuknya agama Hindu Budha diketahui dari temuan bangunan candi, prasasti, arca Hindu-Budha dan artefak lain yang berkaitan. Di Sumatera Agama Budha sudah masuk sekitar abad 2 Masehi dengan bukti ditemukannya patung perunggu di Bukit Siguntang, Palembang.
Perkembangan di Bidang Sosial
Candi Prambanan dibangun abad ke 9 M, dipersembahkan untuk trimurti, 3 Dewa utama Hindu, Brahma Dewa Pencipta). Wisnu (Dewa Pemelihara), Siwa (Dewa Pemusnah).
Perkembangan di Bidang Kepercayaan
Relief Karmawibangga dipahatkan pada kaki candi Borobudur yang ditimbun. Relief ini menceritakan sebab akibat perbuatan baik buruk manusia.
Perkembangan Seni dan Budaya
Arca Buddha yang ditemukan di Situs Bukit Siguntang ini digambarkan dalam sikap
berdiri. Rambutnya digambarkan ikal-ikal kecil menutupi seluruh bagian
kepala dan di bagian tengah atas terdapat semacam sangul berbentuk bulat dan
kecil (usnisa). Pakaian yang dikenakan adalah semacam jubah panjang, bergaris-garis. Pakaian tersebut menutup kedua bahunya.
Perkembangan di Bidang Politik
Prasasti tersebut berisi tentang peperangan, seperti yang ter-tera pada baris-
ke 10 yang //berbunyi tida tahu pira marvyu (ha)// yang berarti tidak
tahu berapa banyak yang berperang”. Kemudian baris ke 5 yang berbunyi //
vañak pramirahña // yang berarti “banyak darah yang tertumpah. Lalu baris ke-9
yaitu pauravirakta yang berarti “merah (oleh darah) penduduknya”, serta mamañcak yam praja ini yang diduga berkenaan dengan peperangan itu sendiri. Fragmen ini juga memuat kutukan kepada mereka yang berbuat salah.
Perkembangan di Bidang Pendidikan
Kawasan Cagar Budaya Muarajambi (Jambi) sebagai pusat ajaran agama Buddha termegah di Asia Tenggara sejajar dengan pusat pengajaran lain di India.
Poster ini berjudul “Masa Hindu Buddha di Sumatera”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Cagar Budaya yang di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 11 – 17 Desember 2015. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi ) pada Pameran Budaya Nusantara ini akut serta mendukung dan menyukseskan terlaksananya proses internalisasi dan pelestarian budaya ini. Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.