Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Balai Kota Palembang merupakan salah satu cagar budaya di Kota Palembang tinggalan masa kolonial yang hingga saat ini masih berdiri kokoh dan menjadi ikon landmark Kota Palembang. Bangunan ini awalnya berfungsi sebagai penampungan air, saat ini digunakan sebagai Kantor Wali Kota Palembang. Secara administrasi, Cagar Budaya ini berada di  Jalan Merdeka No. 2 Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Ilir Barat, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan keletakan secara astronomis berada di titik

bpcbjambi

Sejarah pembangunan gedung walikota  diketahui pada tahun 1929 sampai dengan 1930 pada masa pemerintahan Hindia Belanda oleh walikota J. Le Cocq de Armand d’ville. Berita tentang pembangunan gedung walikota ini menghabiskan biaya satu ton emas. Gedung walikota tersebut dirancang oleh arsitek Belanda, Ir. S. Snuijf yang pada waktu itu berdomisili di Kota Surabaya. gedung ini memiliki fungsi awal sebagai bangunan penampungan air bersih (Watertoren) bagi penduduk kota Palembang, terutama untuk orang-orang Belanda yang bermukim di sekitar gedung tersebut.

bpcbjambi

Gedung Walikota ini memiliki ciri arsitektur kolonial khas yang banyak dijumpai pada bangunan-bangunan kolonial yang lain di nusantara. Arsitektur bangunan walikota dibangun dengan gaya atau style yang dikenal dengan nama de stijl. Gaya arsitektur bangunan ini dipengaruhi bentuk kubus dan mempunyai ciri bentuk dasar kotak dan beratap datar. Ciri de stijl terlihat jelas pada bangunan walikota yang berbentuk kotak dan beratap datar. Gedung walikota merupakan bangunan bertingkat dan cukup megah di antara bangunan-bangunan lainnya.

Hal ini terlihat dari tinggi bangunan 35 meter dan mampu menampung air sebanyak 12.000 m³. Pada bagian depan terdapat 6 buah pilar yang berdiri di atas umpak terbuat dari semen. Pada bagian muka atau depan dindingnya tersusun dari batu alam (andesit). Tampak depan bangunan memiliki 3 buah pintu. Pada saat ini hanya pintu bagian tengah yang difungsikan sebagai pintu utama. Bentuk pintu ini berdaun ganda dan diberi tralis besi. Pada bagian depan gedung ini mempunyai façade berupa kolom-kolom berbentuk kotak yang membujur dari atas ke bawah serta terdapat jendela dengan hiasan kaca patri.

bpcbjambi