Narasi Arkeologi Bawah Air

Kepulauan Indonesia secara geografis terletak diantara Benua Asia dan Australia serta di apit oleh Samudera Indonesia dan Fasifik (Lautan Teduh) merupakan “Perempatan” Jalur Pelayaran Internasional yang sangat strategis yang telah berlangsung dalam kurun waktu berabad – abad. Pelayaran tersebut mempunyai berbagai maksud, untuk perdagangan, ekspedisi ilmiah, ekspansi wilayah, dan lain – lain. Tak jarang dalam perjalanannya kapal-kapal tersebut tidak sampai di tujuan karena mengalami kecelakaan yang di sebabkan oleh menenggelamkannya ke dalam laut.

Berita Cina menyebutkan bahwa antara abad X-XX M tercatat lebih kurang 30.000 kapal cina yang berlayar  diantaranya ke Nusantara dan tidak pernah kembali ke pelabuhan asal karena berbagai sebab. Belum lagi  kapal – kapal dari eropa yang juga karam di perairan Indonesia jumlahnya tidak kurang dari 290 buah.  Demikian pula Arkeologi Bawah Air (ABA) Indonesia menyebutkan sekurang-kurangya ada 463 titik lokasi kapal tenggelam di perairan Indonesia.

Pada Umumnya kapal – kapal tersebut membawa kargo, baik berupa komoditi dagang maupun untuk kepentingan agama. Kapal – kapal yang datang dari Asia Barat dan Asia Selatan umumnya membawa barang – barang kaca, manik – manik dari batu mulia, arca – arca batu, logam, sutera dan barang – barang seni lainnya. Sementara dari Asia Timur (CINA), barang – barang yang di bawa berupa keramik, emas dan lain – lain. Ketika kembali ke negara asalnya, kapal – kapal tersebut membawa komoditi yang berasal dari beberapa pulau di Nusantara, Seperi kapur barus, damar, kayu cendana, Pala, lada, kemenyan, mutiara gading gajah dan lain – lain.

Upaya Pelestarian yang telah di lakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi berupa kegiatan survei, Peninggalan bawah air antara lain : Situs Batu Mandi (Pongok) Kabupaten Bangka Selatan (2008), Situs Ashigara, Kabupaten Bangka Barat (2009), Situs Batu Hitam, Perairan Kabupaten Belitung (2010) Situs Indomarine, Perairan Kabupaten Belitung (2011), Situs Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah (2011) Situs Burung Mandi, Kabupaten Belitung Timur (2012), Situs Karang Kapal, Perairan Desa Sungai Palang Kabupaten Belitung (2013).

Poster ini berjudul “Arkeologi Bawah Air”, didesain dan dirancang menjadi sebuah poster sebagai media informasi ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya. Poster ini ditampilkan dalam kegiatan pameran kepurbakalaan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati peringatan 100 tahun lembaga purbakala. Pameran 100 Tahun Lembaga Purbakala dilaksanakan pada tanggal 27 – 31 Agustus 2013 di Gedung Kesenian Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.

BPCB Jambi