SEKELUMIT TENTANG LANDASAN MERIAM DI PLAJU

0
1637
BPCB Jambi

Landasan meriam adalah alas atau bantalan untuk tempat meletakkan meriam.Sebagaimana diketahui bahwa meriammerupakan salah satu alat pertahanan yang digunakan dalam perang. Meriam-meriamjenis tertentu terutama yang berukuran besarmemerlukan tempat sebagai landasannya. Oleh karena meriam bersifat dapatdipindah-pindahkan, banyak meriam yangsudah tidak lagi berada pada konteksnya atautempat asalnya sehingga yang tersisa padasaat ini hanya landasannya. Demikian pulalandasan meriam di daerah Plaju saat inisudah tidak ada meriamnya lagi.

Sejarah Singkat Pendudukan Jepang di Palembang

Palembang sebagai salah satupenghasil minyak terbesar di Indonesia sejakdulu telah menarik perhatian para penjajah,salah satunya adalah Jepang. Sejarah singkatpendudukan tentara Jepang di KotaPalembang bermula dari masuknya tentaraJepang ke Palembang pada tahun 1942.Jepang mulai mengebom Palembang padatanggal 6 februari 1942 dengan tujuan untukmenguasai sumber-sumber alam, terutamaminyak bumi, guna mendukung potensiperang Jepang serta industrinya. Kilangminyak Shell di Plaju (Pladjoe) yang didirikanoleh Shell, perusahan milik Belanda, padatahun 1930 menjadi tujuan utama bagiKekaisaran Jepang pada perang Pasifikmengingat Jepang mengalami embargominyak oleh Amerika Serikat, Belanda, danBritania Raya. Banyaknya persediaan bahanbakar dan lapangan udara menjadikanPalembang sebagai basis militer yangpotensial, baik bagi tentara Jepang maupunsekutu.

Pada tanggal 13-15 Februari 1942terjadi pertempuran yang merupakan bagiandari Perang Dunia II di Palembang denganJepang sebagai salah satu pelaku utamanya.Tiga ratus tentara Jepang dari ResimenParasut II yang dipimpin oleh Kolonel SeiichiKume diterjunkan ke Plaju dan BandaraTalang Betutu. Kemudian disusul denganpendaratan 5000 tentara Jepang di tepiSungai Musi. Saat itu Palembang dijaga oleh2000 tentara KNIL di bawah pimpinan LetnanKolonel L.N.W. Vogeslang dan beberapatentara Inggris pelarian dari Singapura.Pertempuran dahsyat itu berakhir dengankalahnya pasukan Jepang dimana 80 %parasutis Jepang tewas dan luka-luka.Dengan kalahnya tentara Jepang, akhirnyapasukan sekutu mundur dari seluruhSumatera Selatan dan lari ke Pulau Jawa.

 Artikel ini telah dimuat dalam Bulletin Relik No. 7/Juni 2010. Silahkan klik link ini untuk download dan baca artikel lebih lengkap.