Latar Pembangunan Fort Marlborough

0
1256

Belajar dari pengalaman pihak Belanda, bangsa Inggris merasa perlu mengupayakan perlindungan militer serta membangun perbentengan demi keamanan. Kawasan perbentengan dibangun pada sebidang tanah yang berada di antara laut dan sungai Bencoolen (kini Sungai Serut) dan dinamakan York Fort, diperkuat 2 kompi tentara infantri dan pekerjia yang direkrut dari London, Inggris. Kelemahan benteng ini adalah letaknya dekat dengan sungai serta rawa-rawa mangrove sehingga timbul berbagai penyakit. Banyak prajurit dan pegawai sipil di benteng ini meninggal karena sakit.

Akhirnya benteng ini mulai terbengkalai karena tidak ada tenaga ahli untuk memperbaiki benteng sampai Joseph Collet ditunjuk menjadi Deputi Gubernur pada tahun 1712. la minta izin untuk membongkar York Fort dan membangun perbentengan baru di atas karang. Izin untuk membangun perbentengan baru diberikan di lokasi yang berjarak sekitar 2 mil dari York Fort. Perbentengan baru ini harus cukup luas untuk menyediakan sarana akomodasi dan fasilitas bagi para pegawai yang bertugas di benteng ini beserta pembantu-pembantu mereka, termasuk garnisun tentara.

ririfahlen/bpcbjambi

Joseph Collet menamakan benteng ini “MARLBOROUGH” untuk menghormati John Churchill, Duke of Marlborough pertama yang menjadi pahlawan perang Inggris di Eropa. Pembangunan benteng ini berlangsung sekitar 4 tahun. Tahap pertama selesai pada tahun 1718. Bangunan awal ini berbeda dari bangunan yang terlihat sekarang. Perbentengan ini merupakan kawasan bangunan berbentuk segi empat dengan atap dibentuk sedemikian rupa untuk mendukung artileri dalam mempertahankan benteng. Pada waktu itu pembangunan rumah Deputi Gubernur sedang dalam tahap konstruksi. Gambar di atas ini menunjukkan denah asli benteng ini tahun 1719, tidak lama setelah pembangunan benteng ini, Deputi Gubernur bersama rombongannya meninggalkan benteng ini menyusul terjadinya pertentangan yang cukup besar antara pihak Inggris dengan penguasa setempat. Pihak Inggris menduga benteng ini akan diserang.

Baru pada tahun 1723 East India Company menunjuk seorang Deputi Gubernur dan staf baru untuk kembali menempati benteng ini. Kembalinya para pedagang ini disertai oleh 2 kompi tentara infantri dan detasemen artileri. Selama 35 tahun berikutnya berbagai perbaikan dilaksanakan namun beberapa kali terjadi kemunduran akibat pengawasan dan pengaturan yang tidak efektif oleh beberapa Deputi Gubernur yang berkuasa.

Masalah utama yang dihadapi oleh pasukan Inggris di Bengkulu pada masa tersebut adalah jarak yang terlalu jauh dengan pimpinan yang berpusat di London. Permintaan perlengkapan, mesiu dan lain-lain harus melalui pimpinan di London. Pengiriman permohonan ini dilakukan dengan kapal pertama yang berlayar ke London yang membutuhkan waktu sampai delapan bulan. Tidaklah mengherankan bahwa persediaan beberapa perlengkapan penting di benten ini sering berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Beberapa perlengkapan utama seperti mesiu dibeli dari kapal-kapal dagang yang singgah di Bengkulu.