Pengantar kuratorial: Lestarikan Budaya Maritim, Rajut Kebhinekaan. Sejarah panjang Nusantara senyatanya nyatanya adalah sejarah tentang laut. Tentang kejayaan, dan tentang jatuh bangun negeri ini di lautan. Nusantara itu berjaya ketika laut dipandang sebagai pemersatu wilayah. Namun Nusantara, pernah juga terpuruk, ketika laut diabaikan –dipandang sebagai pemisah. Berkaca dari sejarah, harus disadari, negeri ini sesungguhnya adalah negeri maritim. Kita adalah bangsa Bahari. Keturunan leluhur pelaut sejati yang telah sejak lama menjadikan laut sebagai jalan penghubung antar “pulau-pulau yang berjarak”. Jiwa dan semangat maritim itu sepatutnya tetap lestari. Untuk kita tidak lagi meninggalkan laut.
Lestarikan Budaya Maritim, Rajut Kebhinekaan
Dan sejarah perkembangan kebudayaan peradaban Nusantara, sejatinya juga berawal dari laut. Dengan keletakkannya yang strategis dalam lintasan pelayaran niaga internasional, Indonesia adalah sebuah wilayah melting pot. Tempat persentuhan budaya antarbangsa. Akulturasi terjadi. Saring-serap dan ramu-olah budaya terus berlangsung corak-corak budaya baru. Namun di sisi lain, ada pula kelompok-kelompok masyarakat pendukung budaya yang tetap mempertahankan cirinya. Nusantara-Indonesia akhirnya menjadi sangat berwarna. Multietnis. Multikultur. Laut telah merajut kebhinekaan. Keanekaragaman dalam kesatuan wilayah berbangsa dan bernegara.
Poster ini berjudul “Lestarikan Budaya Maritim, Rajut Kebhinekaan”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi ) pada Pameran Cagar Budaya- Maritim Bangka Belitung, di Gedung Hamidah Kota Pangkalpinang. Kegiatan pameran ini diselenggarakan pada tanggal 23 – 29 Agustus 2017. Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.