PENDIDIKAN ARKEOLOGI BAWAH AIR: CAKUPAN, TANTANGAN, DAN KAITANNYA DENGAN INFORMASI

0
1343

Pengantar

Sesuai namanya, arkeologi bawah air yang disingkat ABA hampir selalu berhubungan dengan wilayah perairan, yaitu: laut, danau, sungai, dan rawa. Di Benua Amerika matra ABA juga mencakup wilayah darat, khususnya sungai-sungai dan danau di dalam gua. Tradisi Bangsa Indian, Inca, dan Astek untuk membuang benda-benda yang berhubungan dengan upacara pemujaan mereka ke dalam air yang dipercaya menghubungkan dunia fana dengan para penguasa “dunia bawah” (the under world).

IMG_0042

Aktifitas manusia yang sangat beragam sepanjang sejarah mereka telah meninggalkan banyak tinggalan purbakala di berbagai perairan ini. Bukti-bukti aktifitas itu sangat penting untuk memahami manusia itu sendiri. Mobilitas, perdagangan, kepercayaan, teknologi, sampai dengan hal-hal yang tidak terpikirkan menjadi bukti sejarah masa lalu yang menciptakan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Oleh karena itu, sangat masuk akal bila bukti-bukti arkeologi di bawah air pun perlu memperoleh perhatian seperti halnya penemuan arkeologi yang berada di matra darat.

Untuk tujuan itu diperlukan orang-orang dan cara-cara khusus menangani peninggalan tersebut agar tidak menjadi rusak atau terabaikan karena lokasinya yang khas. Atas dasar pemikiran ini, maka sebuah sistem pendidikan yang baik dibutuhkan untuk menjaga dan melindungi peninggalan-peninggalan arkeologi yang ditemukan dengan cara sebaik mungkin.

Ditulis oleh : Junus Satrio Atmodjo

Artikel ini telah dimuat dalam Buletin RELIK No. 6/September 2008. Silahkan klik link ini untuk download dan baca artikel lebih lengkap.