Tinggalan arkeologi (artefaktual) atau Cagar Budaya yang terdapat di Kabupaten Bima dan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan tinggalan dari kurun waktu yang berbeda, yaitu meliputi masa prasejarah, klasik hindu-buddha, islam, kolonial dan berlanjut sampai masa perjuangan untuk kemerdekaan.
maka dari itu perlu dilaksanakan atau diadakan kegiatan sosialisasi mengenai tingggalan arkeologi atau potensi Cagar Budaya serta bagaimana cara untuk melestariakan Cagar Budaya yang terdapat di Kabupaten/Kota Bima Provinsi NTB.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, yang merupakan lembaga pemerintah dengan tugas utama Pelestarian Cagar Budaya (pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan) pada awal tahun ini melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten/Kota Bima pada tanggal 14 s.d 16 Pebruari 2017. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan peserta dari instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bima, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Guru/Pengajar Sejarah Kebudayan, Masyarakat pemilik/pengelola Cagar Budaya yang terdapat di Kabupaten/Kota Bima.
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima, Bapak Supratman AS.
penyampaian informasi dilakukan secara langsung oleh KASI Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, Ibu Dra. I Komang Aniek Purniti, M.Si
Selanjutnya dilanjutkan dengan acara tanya jawab, terlihat antusias dari peserta baik dari kalangan instansi maupun dari masyarakat pemilik/pengelola cagar budaya memberikan pertanyaan terkait dengan pelestarian Cagar Budaya.
kegiatan sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya berjalan lancar dan sangat diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat bermafaat bagi Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten/Kota Bima. diharapkan juga agar Pelestarian Cagar Budaya agar selalu melibatkan masyarakat lokal sebagai pemilik sekaligus pengelola dari Cagar Budaya.
#SalamBudaya
