Secara administratif Rumah Adat banglaweni terletak di kampung Alibang, desa Kupadil, Kecamatan Kabola, Kabupater Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan letak koordinat geografis 51 L 0671216, 9095213 UTM. Lokasi rumah adat Banglaweni ini di daerah dataran tinggi dan tengah hutan , perkebunan dari masyarakat.
Rumah adat Banglaweni berbentuk rumah panggung dengan memiliki tiga tingkat yang masing-masing tingkat berfungsi sebagai berikut :
- tingkat pertama adalah bale-bale sebagai tempat pertemuan untuk membicarakan masalah adat atau mengadakan acara ritual.
- tingkat kedua adalah tempat memasak dan sekaligus tempat tidur.
- tingkat ketiga adalah gudang untuk menyimpan barang-barang pusaka dan hasil kebun.
Rumah Adat ini memiliki ukuran : Pajang 6 meter, Lebar 5meter, Tinggi atap 7,70 meter.
Kurun waktu lima tahun sebelum datangnya Bangsa Belanda ke Kabupaten Alor di kampong Eilbang (kampong mamar) dihuni oleh lima suku yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala suku dari kelimaa suku itu antara lain:
- Suku Mot Leleang dengan kepala suku David Tella.
- Suku Tawa Lelang dengan kepala suku Alex Maubain.
- Suku Maha Lelang dengan kepala suku Alex Eilpen.
- Suku Ou Lelang dengan kepala sukuDaud Oulaana.Suku Diilelang dengan kepala suku
- Moses watahila.
Dari kelima suku tersebut masing-masing memiliki rumah adat.Untuk tempat pertemuan atau untuk permusawarahan kelima suku, diadakan dalam rumah induk yang dinamamakan Banglaweni artinya rumah yang lebih tinggi dan letaknya beradaditengah-tengah dari rumah adat kelima suku. Didepan rumah adat Banglaweni terdapat sebuah mezbah yang terbuat dari susunan batu yang berbentuk lingkaran, sebagai tempat lego-lego setelah mengadakan upacara-upacara adat.