Ceramah tentang pelestarian cagar budaya telah dilaksanakan di SMAN 1 Gianyar dengan melibatkan peserta yang terdiri dari para siswa dan siswi di masing-masing sekolah sebanyak 150 orang.
Ceramah tentang pelestarian benda cagar budaya telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2013 dengan melibatkan tim yang terdiri dari Dra. Ida Ayu Agung Indrayani Manuaba, Komang Adi Suryadharma, S.S, Ida Ayu Gede Yuni Anita Sari, S.S, dan I Wayan Asmara.
Dalam pelaksanaan penyuluhan tentang pelestarian cagar budaya menggunakan metode sebagai berikut:
- Ceramah
Ada 2 unsur yang berperan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penceramah dalam hal adalah pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar, Wilayah Kerja Provinsi Bali, NTB dan NTT, bertugas untuk menyampaikan informasi tentang pelestarian cagar budaya yang terdapat di wilayah kerjanya, terutama di Kabupaten Gianyar. Sedangkan peserta seminar, dalam hal ini adalah siswa-siswi SMU sebagai pihak yang menerima informasi yang disampaikan oleh penceramah.
- Visualisasi (foto)
Metode ini menggunakan perangkat multimedia, yang memuat foto-foto, baik foto-foto benda cagar budaya beserta lingkungannya maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian benda cagar budaya/situs. Dengan tayangan-tayangan tersebut diharapkan penyajian materi lebih menarik dan tidak membosankan.
- Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana respon para peserta dalam menerima materi yang disampaikan oleh penceramah.
Bagian kedua dari kegiatan penyuluhan berupa tanya jawab. Dengan berakhirnya penyampaian materi oleh penyaji, diberikan kesempatan bagi para peserta untuk menyampaikan pertanyaan maupun saran-saran berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya. Pada kesempatan ini tampak adanya perhatian dan respon yang cukup besar dari para sisiwa terhadap materi yang telah disampaikan sehingga cukup banyak pertanyaan yang diajukan oleh para siswa penyuluhan tersebut dirangkum sebagai berikut:
1) Gusti Ayu Danadewi
Pertanyaan: Pada jaman sekarang ini banyak para remaja atau generasi muda yang tidak peduli dan tidak tahu akan keberadaan cagar budaya yang ada di sekitarnya. Bagaimana cara untuk menanggulanginya?
Jawab: Salah satu langkah untuk menanggulanginya adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan seperti yang kita laksanakan sekarang. Sebagai generasi muda harus berfikir bahwa adanya kita sekarang adalah karena masa lalu jadi bagaiman caranya kita harus menghargai masa lalu.
2) I Made Oki Arinata
Pertanyaan: dalam pemanfaatan cagar budaya pasti ada dampak positif dan negatifnya. Bagaimana cara menekandampak negatif dari pemanfaatan dan pengembangan cagar budaya?
Jawaban: apapun yang kita lakukan pasti ada dampak positif dan negatifnya. Untuk menekan dampak negatif dari pemanfaatan dan pengembangan cagar budaya adalah dengan memberikan pemahaman tentang arti penting dari cagar budaya.
3) Dimas Raditya
Pertanyaan: dalam proses pemugaran maksud dari keaslian bentuk itu seperti apa?
Jawaban: Keaslian bentuk dalam proses pemugaran artinya bentuk bangunan yang akan dipugar harus sesuai dengan bentuk aslinya atau bentuk awal bangunan yang akan di pugar.
4) I Putu Citra Pratiwi
Pertanyaan: saat ini banyak terjadi pencurian terhadap benda-benda kuno yang ada di Pura. Pada kasus pencurian tersebut apa yang sudah di lakukan oleh pemerintah?
Jawaban: Dalam proses pengamanannya kami sudah menempatkan juru pelihara di masing-masing situs cagar budaya serta PPNS untuk mengamankan situs-situs cagar budaya.
5) I Nyoman Ardana
Pertanyaan: Sekarang ini sedang hangat dibicarakan tentang dijadikannya Pura Besakih sebagai objek pariwisata. Apakah ibu setuju akan hal tersebut dan apakah tidak berdampak dengan kegiatan persembahyangan yang sedang berlangsung
6) Riki
Pertanyaan: Jika ada orang asing yang melakukan pengerusakan apa saran ibu untuk menanganinya? Jawaban: Faktor pengerusakan ditanggulangi dengan penjagaan dan pengamanan terhadap situs