BEDUK DI MASJID A l- OSMANI KECAMATAN MEDAN LABUHAN KOTA MEDAN PROVINSISUMATERA UTARA DI DUGA CAGAR BUDAYA
BPCB ACEH 17/4/2018; Beduk adalah sebuah alat komunikasi pada zaman dahulu dimana beduk yang berada di Majid Al-Osmani ini dipergunakan sebagai alat untuk memanggil masyarakat ketika dibutuhkan untuk berkumpul ingin melaksanakan suatu kegiatan pertemuan seperti : mengadakan acara Maulid, pesta , masyarakat yang tertimpa musibah dan lain sebagainya karena pada pada masa itu belum memiliki alat pengeras suara seperti sekarang ini.
Beduk pada Masjid ini dibuat seiring dengan dibangunnya masjid pada tahun 1854 M. Dan beduk inipun sudah cukup tua juga masih dirawat dan digunakan oleh masyarakat setempat untuk komunikasi dan sangat sensitit dengan suara beduk, ketika suara berduk terdengar maka masyarakat sekitar langgsung bergegas menuju masjid, pada saat ini suara beduk dibunyikan mayoritas ketika menjelang waktunya shalat 5 waktu.
menurut Bapak Mahyizar Jupel dari BPCB Aceh beduk ini sudah berumur ± 164 tahun masih utuh terawat dan terjaga kelestariaannya, beduk ini dibuat dari bahan kayu Guling yang dibawa dari pulau Kalimantan, kayu ini cukup keras dan berat dengan bentuk bulat yang berukuran: panjang 2 meter, lebar 90 cm dan berdiameter ± 170 cm, kayu secara tradisional dengan pahatan hingga membentuk sebuah lobang yang berdiameter /lebarnaya 80 cm. Pada bagian depan, kemudian di ditutup dengan kulit sapi yang sudah kering diikat dengan rotan sebagai tali pengikatnya dengan sedemikian ketanya sehingga saat dipukul akan keluar suaranya yang cukup nyaring hingga suara menembus samapai sekeliling penduduk.
Untuk pemukul beduk ini dibuat alat khusus dari bahan rotan yang bulat sepanjang 60 cm lebar 2 cm, karena bahan rotan lentur dan lebih nyaman dalam penggunaanya.Benda/Buduk tinggalan sejarah masa lalu ini dan di duga cagar budaya perlu dirawat secara kontinyu agar tetap terjaga kelestarian.