Sumenep2
Kondisi Museum 3 atau Panyeppen Bindara Sa’od setelah direvitalisasi pada 2014

Keraton Songeneb

Sumenep yang dalam bahasa Madura diucapkan Songeneb adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di ujung timur Pulau Madura, yang beribukota di Kota Sumenep. Pada masa kolonial Kabupaten ini dikuasai oleh keluarga Kadipaten Madura, yaitu keluarga Cakraningrat.

Di kabupaten ini terdapat keraton yang bernama Keraton Sumenep, atau Keraton Panembahan Sumolo. Tepatnya terletak di tengah kota, di Jalan Dr. Sutomo. Keraton ini dibangun pada 1762, pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo I atau Tumenggung Arya Nata Kusuma.

Arsitek keraton ini adalah seorang berkebangsaan China, bernama Louw Phia Ngo. Ia memadukan gaya arsitektur Islam, Eropa, China, dan Jawa. Bangunannya terdiri atas bangunan induk keraton, Taman Sare, dan Ladang Museum. Di setiap ruangan terpajang berbagai benda yang menjadi saksi kekuasaan dan keberadaan Museum Keraton. Di museum ini juga tersisa pemandian putri Keraton Sumenep.

Dikenal juga sebagai Potre Koneng

Keraton ini juga dikenal dengan Potre Koneng atau Putri Kuning. Dahulu permaisuri keraton ini berasal dari China yang berkulit kuning, bernama Ratu Ayu Tirto Negoro. Untuk menghormati sang permaisuri, atap Keraton Sumenep diberi warna kuning cerah. Di dalam keraton terdapat Pendopo Agung, Kantor Koneng, dan bekas Keraton Raden Ayu Tirto Negoro. Pendopo Agung sampai saat ini masih dipakai sebagai tempat diadakannya acara-acara kabupaten. Penyambutan tamu, serah terima jabatan pemerintahan, dan acara kenegaraan lainnya dilakukan di pendopo ini. Kantor Koneng atau kantor raja adalah ruang kerja Sultan Abdurrachman Pakunataningrat I selama masa pemerintahannya pada 1811 sampai 1844.

Kondisi Museum 3 atau Panyeppen Bindara Sa'od sebelum pendapatkan sentuhan revitalisasi
Kondisi Museum 3 atau Panyeppen Bindara Sa’od sebelum pendapatkan sentuhan revitalisasi

Di belakang keraton ini terdapat Museum Keraton Sumenep yang menyimpan beragam peninggalan bersejarah. Sebagian besar merupakan peninggalan bangsawan Sumenep. Tidak hanya satu bangunan museum di kompleks keraton ini, tetapi ada museum lain. Di antaranya Museum Bindara Saod, yang dahulu merupakan tempat Bindara Saod menyepi, dan Museum Kantor Koneng.

Pada 2014 keraton ini mendapatkan dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Dana tersebut digunakan untuk merevitalisasi museum yang juga merupakan Bangunan Cagar Budaya. Diharapkan dengan telah program revitalisasi ini kondisi fisik museum menjadi lebih baik dan menarik. Museum Keraton Sumenep dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung. Mereka dapat memenuhi keingintahuannya tentang sejarah Sumenep, atau pun hanya sekadar berwisata budaya.