Jakarta — Jelang gelaran World Culture Forum (WCF) 2016, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah menyusun berbagai persiapan. Rapat progres kegiatan tersebut dilaksanakan di Lantai 4, Gedung E, Kompleks Kemdikbud, Selasa (14/4/2015).
Membuka diskusi, Yayuk Sri Budi Rahayu, Kasubbag Kepegawaian menyatakan, WCF merupakan tantangan yang harus diselesaikan. “Kegiatan ini sudah masuk dalam agenda kita, jadi kita harus bekerja semaksimal mungkin. Ini adalah tantangan yang harus kita selesaikan,” paparnya.
Nantinya, lanjut Yayuk, WCF akan bergabung dalam gelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta. “KAA tahun ini akan diselenggarakan di dua lokasi, Bandung dan Jakarta. Untuk di Jakarta, kami mengambil lokasi di JCC Hall B. WCF akan kami libatkan dalam kegiatan KAA ini dalam wujud booth yang penuh dengan informasi,” tambah Yayuk.
Senada dengan Yayuk, Budayawan Taufik Rahzen menyatakan hal serupa. “Dalam kegiatan ini, kami akan menunjukkan bagaimana KAA bukan saja dilihat sebagai pertemuan politik, tetapi juga menjadi pertemuan budaya. Pertunjukkan budayanya pun bukan saja dari Negara-negara Asia-Afrika, tetapi banyak budaya dari berbagai Negara yang datang,” jelas Taufik.
Kendati demikian, Taufik menegaskan, kehadiran WCF dalam KAA bertujuan untuk mengenalkan budaya tidak hanya kepada masyarakat Indonesia, tetapi juga Warga Negara Asing.
“KAA adalah momen yang tepat di mana kami dapat dengan efektif mengenalkan budaya yang kami miliki ke seluruh dunia. WCF sendiri dilengkapi dengan berbagai kegiatan budaya yang akan mengedukasi dan menghibur masyarakat Indonesia, sementara KAA akan dihadiri oleh warga Negara asing yang datang menjadi peserta konferensi. Jadi saya rasa, KAA adalah momen yang sangat strategis untuk mengenalkan WCF,” tukasnya.
Seperti diketahui, Konferensi Asia Afrika (KAA) akan terselenggara pada tanggal 18-24 April 2015, di Jakarta dan Bandung. Di Jakarta, KAA akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), sementara di Bandung, akan dihelat di beberapa titik seperti di sepanjang Jalan Siliwangi, Jalan Asia Afrika, Dago, dan sekitarnya.
