Bandung-Disela kegiatan pembelajaran peserta BBM, mang Udjo menyempatkan memberikan pandangannya terkait program yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut. Menurut keturunan kedua dari Udjo Ngalgena, Pendiri Saung Angklung Udjo, program Belajar Bersama Maestro (BBM) ini merupakan sebuah tantangan dan peluang.
Bagi mang Udjo, tantangannya terletak pada target pesertanya sendiri, yaitu pelajar SMA. Dia menjelaskan bahwa peminat musik angklung justru lebih banyak berasal dari anak Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Menurutnya, remaja SMA tidak memandang kesenian angklung dan kesenian tradisional lainnya sebagai sesuatu hal yang menarik. “Bagaimana membuktikan pada para peserta BBM ini dan pelajar SMA umumnya bahwa musik angklung itu menarik, inilah tantangannya” tambahnya.
Sedangkan peluang yang dapat diambil dari program ini adalah seandainya kaum remaja SMA dapat diyakinkan bahwa kesenian tradisional itu menarik hingga mereka mencintainya, maka ketahanan budaya akan terbentuk. Dengan begitu, Indonesia tidak akan bisa dijajah budaya lain, bahkan akan mampu menularkan budaya lokal ke mancanegara.