Potensi Lingkungan sebagai Cagar Alam dan Sumber Air- Seminar Internasional Sangkulirang Natural & Cultural Heritage

0
608

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Sesi pertama seminar  Internasional Sangkulirang pada hari kamis (26/09) dengan  tema “Potensi Lingkungan sebagai Cagar Alam dan Sumber Air”  oleh 3 orang narasumber yaitu Sinung Baskoro, Mas Noerdjito, dan Niel Makinuddin yang dimoderatori oleh Hari Supriyono.

DSC_8837
Hari Supriyono, Sinung Baskoro. Niel Makinuddin, dan Mas Noerdjito.

Paparan pertama disampaikan oleh Sinung Baskoro, Staf Badan Geologi ESDM. Karst adalah bentang alam yang terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping. Tipe-tipe Karst :

  • Tipe Gombong
  • Tipe Gunung Sewu
  • Tipe Tuban
  • Tipe Maros
  • Tipe Kalimantan dan Papua

Kawasan Karst Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur menjadi terkenal karena, goa-goanya merupakan situs arkeologi belum banyak diketahui dan diumumkan nilai ilmiahnya,beragam tema lukisan goa dan artefak ada didalamnya.

Sub kawasan Karst Sangkulirang meliputi Gunung Beriun, Batu Gergaji, Batu Tutunambo, Batu Tondoyan, Batu Pangadan. Sub kawasan Karst Berau meliputi Batu Nyapa, Batu Mepulu, Batu Suaran, Batu Tabalar. Dan sub kawasan Karst Mangkalihat meliputi Batu Bedinding, dan Batu Pilar.

Indonesia kaya akan potensi geodiversity (keragaman geologi), disamping geodiversity (keragaman hayati) dan juga culture diversity (keragaman budaya) sehingga memiliki nilai universal yang luar biasa (outstanding universal value). Kalimantan Timur, khususnya kawasan Sangkulirang Mangkalihat, memiliki potensi yang sangat besar untuk diusulkan sebagai World Heritage maupun Geopark di UNESCO. Potensi tersebut sungguh sangat penting untuk pengembangan pendidikan, penelitian, dan pariwisata serta peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, sehingga keberadaanya harus dilestarikan atau di konservasi oleh semua pihak, situs atau kawasan geodiversity di alam terbuka dapat dilestarikan/di konservasi sebagai museum alam terbuka (outdoor museum) atau museum situs (site museum).

Selanjutnya paparan disampaikan oleh Mas Noerdjito. Bagian tengah dan timur wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur memiliki curah hujan yang rendah. Sehingga kawasan Karst Sangkulirang – Mangkalihat sangat berperan dalam menyimpan air (baik di danau Tebo maupun di dalam batuan) untuk didistribusikan sepanjang tahun, baik untuk kebutuhan air baku rumah tangga, untuk pertanian, untuk industri (Pengisian CAT), untuk air minum nelayan serta mempertahankan Derawan sebagai tujuan wisata internasional.

DSC_8849
Mas Noerdjito

Fungsi menyimpan air di dalam batuan dapat optimal manakala serasah serta humus di permukaannya dalam keadaan utuh sehingga jumlah air terserap ke dalam batuan menjadi maksimal. Serasah serta humus kawasan Karst Sangkulirang & Mangkalihat jika ekosistem yang berada di atasnya dalam keadaan utuh/seimbang; tidak ada perburuan maupun pembalakan. Rusaknya ekositem karst Sangkulirang Mangkalihat dapat meningkatkan erosi yang salah satunya akan berdampak terhadap kelestarian mangrove, padang lamun serta terumbu karang. Kerusakan ini sangat merugikan masyarakat dan Pemerintah daerah.

Saat ini erosi sudah banyak terjadi di kawasan tambang serta perkebunan. Erosi ini harus segera ditangani supaya obyek wisata Derawan serta mamalia laut dapat memasukkan devisa bagi Pemda. Keutuhan ekosistem Sangkulirang dapat menjamin kesinambungan ketersediaan pakan walet serta menjaga mikroklimat goa walet. Dengan pengelolaan dan pengaturan yang baik, kawasan ini dapat menjadi penghasil sarang walet terbesar di Dunia setelah Niah.

Paparan berikutnya oleh Niel Makinuddin, menyampaikan bahwa alasan mengapa Karst itu penting, yaitu :

  • Mempunyai banyak keunikan bentang alamnya yang menyimpan banyak potensi yang belum tergali baik dari fisiologi, morfologi batuannya,  keanekaragaman hayatinya dan keunikan sosial budaya masyarakatnya.
  • Merupakan tangki air raksasa yang berpotensi untuk menopang kehidupan berjuta manusia dan makhluk hidup lainnya.
  • Mempunyai nilai keindahan dan tinggalan prasejarah yang tinggi sehingga potensial untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata di masa depan.

DSC_8857

Karst jejak hunian makhluk hidup masa lampau, masa kini dan masa datang :

  • Banyak temuan yang mengindikasikan kehidupan manusia masa lampau di kawasan karst.
  • Banyak masyarakat tinggal didalamnya lebih dari 100.000 jiwa, dan akan terus menambah.
  • Banyak temuan “penghuni lainnya” yang juga tinggal di dalamnya