Pembukaan Pameran Tetap (Permanent Exhibition) Galeri Nasional Indonesia

0
1883

Jakata. Galeri Nasional Indonesia (GNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kembali membuka Pameran Tetap (Permanent Exhibition) setelah ditutup untuk umum karena dilakukan renovasi. Acara ini megundang kementerian dan lembaga lain, dinas, pelajar,mahasisiwa, budayawan serta seniman.  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, berkesempatan membuka dan meresmikan pembukaan pameran tetap ini.

Anies mengatatakan bahwa pameran tersebut dapat menginspirasi pelajar, mahasiswa, anak-anak, dan siapapun yang hendak belajar. “ Pameran ini memberi kan ruang bagi tumbuhnya bibit-bibit baru seniman”, tambahnya.

IMG_8053

Kepala GNI, Tubagus Andre, menyampaikan bahwa koleksi yang dipamerkan  tidak sampai 10 persen keseluruhan koleksi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ruang dan maintanance. Ia menambahkan bahwa  pameran tersebut merupakan salah satu bentuk fungsi GNI, khususnya dalam melaksanakan pameran, layanan edukasi serta publikasi bidang seni rupa.

IMG_8076

Pameran  yang dikuratori oleh Suwarno Wisetrotomo dan Citra Smara Dewi ini disajikan dengan penataan berdasarkan periodisasi perjalanan seni rupa Indonesia  dalam 11 ruang. Ruang 1: Koleksi Intenasional; Ruang 2: Raden Saleh Sjarif Bustaman (1807-1880); Ruang 3: Mooi Indie dan Persagi (1920-1942); Ruang 4 dan 5: Era Pendudukan Jepang, Kemerdekaan RI dan lahirnya sanggar (1942-1945); Ruang 6 dan 7: Era Akademi Seni Rupa (1947-sekarang); Ruang 8 sampai 11: Gerkan Seni Rupa Baru dan Kontemporer.

Karya yang ditampilkan merupakan hasil karya maestro dan perupa seperti  Raden Saleh, Wakidi, S. Sudjono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Otto Djaja, Djoko Pekik, Heri Dono, Jim Supangkat, Mella Jaarsma dll, serta karya para perupa internasional.