You are currently viewing Adenan Kapau Gani Aktif dalam Gerindo dan GAPI

Adenan Kapau Gani Aktif dalam Gerindo dan GAPI

  • Post author:
  • Post category:Sejarah

Akibat penangkapan dan pengasingan tokoh-tokoh politik partindo dan PNI Baru, kegiatan politik kedua partai nasionalis tersebut mengalami penurunan. Hingga akhirnya Partindo membubarkan diri pada Nopember 1936, sedangkan PNI Baru bubar dengan sendirinya.

Melihat gelagat tersebut Adenan Kapau Gani merasa perlu untuk membuat wadah politik baru berwjud gerakan rakyat. Ia dan kawan-kawannya memutuskan membentuk organisasi Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) pada 24 Mei 1937. Ketika membentuk Gerindo ia terinspirasi azas dan tujuan PNI dan Partindo, oleh karena itu azas dan tujuan Gerindo  mirip dengan  PNI yaitu: demokrasi politik, demokrasi ekonomi, dan demokrasi sosial (Nalenan, 2004: xiv). Pada tahun 1938 – 1942 Adenan Kapau Gani terpilih sebagai ketua Gerindo.

Dalam rapatnya yang pertama, 8 Agustus 1937, AK Gani menandaskan bahwa berdirinya Gerindo adalah koreksi terhadap sikap Partai Indonesia Raya (Parindra) yang lebih lunak terhadap pemerintah kolonial. Walaupun tujuan Gerindo adalah Indonesia merdeka,  namun Gerindo masih mau bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda untuk menghadapi fasisme (Jerman, Italia dan Jepang).

Pada kongres kedua Gerindo diselenggarakan di Palembang. Pada kongres itu dikeluarkan beberapa keputusan:

  1. Menerima peranakan Eropa, Tionghoa untuk menjadi anggota.
  2. Memperjuangkan upah minimal bagi kaum buruh dan tunjangan bagi kaum penganggur.
  3. Menyetujui masuknya Gerindo dalam GAPI (Gabungan Politik Indonesia).
  4. Menyetujui pemecatan Mohammad Yamin dari partai. Muhammad Yamin dipecat karena menjadi anggota Volksraad sebagai wakil dari Minangkabau.

 

Gabungan Partai-Partai Politik Indonesia (GAPI)

Untuk menggalang kekuatan politik dalam menghadapi pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tanggal 21 Mei 1939, beberapa partai politik menggabungkan diri dalam sebuah federasi. Federasi tersebut bernama GAPI (Gabungan Partai-Partai Politik Indonesia). Gerindo adalah salah satu partai yang tergabung dalam GAPI.

Sebagai ketua umum Gerindo, Adenan Kapau Gani mendapat jabatan sebagai Sekretaris pada Sekretariat Bersama GAPI. GAPI mempunyai aksi semboyan “Indonesia Berparlemen”. (Nalenan, 2004: 12)

Pemerintah kolonial Hindia Belanda melihat potensi kekuatan politik GAPI yang besar. Karena selain merupakan gabungan partai-partai politik, federasi itu mampu menyatukan dasar perjuangan politik partai-partai yang terkadang berseberangan. Melalui Komisi Visman (Komisi Penyelidik Pusat Partai–partai Politik Belanda) pemerintah kolonial mencoba melakukan pendekatan melalui dialog dengan GAPI. Ketika diadakan perundingan antara delegasi GAPI (Komisi Visman), mengenai masa depan Indonesia, Adenan Kapau Gani turut terlibat sebagai anggota delegasi GAPI. Pada perundingan yang dilaksanakan pada tahun 1941 itu GAPI tetap pada tuntutannya menginginkan Indonesia Berparlemen. Tuntutan GAPI tidak disetujui oleh Komisi Visman. Perundingan antara GAPI dan Komisi Visman akhirnya menemui jalan buntu. Dampak dari hal tersebut membuat pemerintah kolonial Hindia Belanda tidak mendapat dukungan politik dari partai-partai politik ketika menghadapi agresi Jepang pada perang dunia kedua.

Sumber : Sosok Pejuang Bangsa Adenan Kapau Gani, Cetakan Pertama Museum Sumpah Pemuda 2009