Sebagai Maestro yang punya pergaulan mancanegara dan kerap bertemu dengan pimpinan negara dan pejabat tinggi serta kalangan diplomat, Basoeki Abdullah sangat memperhatikan cara dan gaya berpakaian. Ia menjaga penampilan dan busananya di area publik, dan dalam pertemuan selalu tampak apik dan rapi, dari topi sampai sepatu. Cara berpakaian mencerminkan cara melukis, semua aspek dicermati dengan teliti. Pada peragaan ini ditampilkan sebagian pakaian dan perlengkapan pribadi Basoeki Abdullah, yang memberi gambaran mengenai pilihan gaya hidup dan benda yang dipakai sehari-hari.
untuk itulah di salah satu Ruang Museum Basoeki Abdullah yang bertemakan Koleksi Benda Pribadi Basoeki Abdullah ditampilkan benda-benda tersebut, diantarnya berupa mantel, topi, sepatu maupun kacamata. Selain benda-benda tersebut ditampilkan pula katalog-katalog yang dibuat saat Basoeki Abdulah mengadakan pameran serta lukisan-lukisan hasil karyanya, diantaranya
Lukisan Mahatma Gandhi, Lukisan tertua yang dimiliki Museum Basoeki Abdullah. Dibuat dengan media Pensil dan Kertas berukuran 28 x 21 cm ini dilukis olehBasoeki Abdullah pada umur 10 tahun.
Lukisan dr. Wahidin Sudirohusodo, salah satu tokoh pionir yang melahirkan Organisasi Budi Utomo sekaligus merupakan Kakek Kandung dari Basoeki Abdullah.
Lukisan Abdullah Suryo Subroto, merupakan ayah kandung dari Basoeki Abdullah. Dari ayahnya pula, darah seni mengalir di tubuh Basoeki Abdullah karena sang ayah juga merupakan sang pelukis.
Lukisan Ratu Juliana, lukisan Replika yang sempat dilukis oleh Basoeki Abdullah pada sayembara yang diadakan Kerajaan Belanda, dalam rangka penobatan Ratu Juliana menjadi Ratu Belanda. dalam kompetisi tersebut Basoeki Amenjadi Abdulah Juara mengalahkan puluhan pelukis lainnya yang mayoritas berasal dari Eropa.
