
Apabila kita memasuki Museum Basoeki Abdullah ruang yang pertama yang akan kita lihat adalah Replika Ruang Tamu Rumah Pelukis Basoeki Abdullah. Dalam ruangan tersebut kita akan melihat kursi dan meja, guci-guci hijau dan lukisan-lukisan. Benda-benda tersebut diposisikan seperti pada saat ruangan tersebut masih berfungsi sebagai ruang tamu di Rumah Pelukis Basoeki Abdullah pada saat dahulu.
Meja, kursi dan guci pada ruang tersebut merupakan replika yang sengaja dibuat semirip mungkin dengan aslinya, sedangkan lukisan-lukisan tersebut asli hasil karya Pelukis Basoeki Abdullah. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan citra awal dari Museum Basoeki Abdullah pada pengunjung . Jumlah Lukisan dalam ruangan itu ada 4 buah, terdiri dari;
- Lukisan Basoeki Abdullah
Lukisan potret diri ini seolah-olah ingin menyapa pada pengunjung, bahwa dialah Sang Maestro di Museum ini.
- Lukisan Nataya Nareerat
Lukisan Istri dari pernikahan terakhir Basoeki Abdullah ini terdapat di sebelah kanan, terhalang jendela dari lukisan Basoeki Abdullah. Gadis asal Thailand ini di sunting oleh Basoeki Abdullah pada tanggal 25 Oktober 1963.
- Lukisan Cicilia Sidhawati
Cicilia Sidhawati merupakan anak Basoeki Abdullah dari pernikahannya dengan Natayya Nareerat. Posisi lukisannya berada tepat sebelah kiri dari Lukisan Basoeki Abdullah. Cecilia lahir setelah sembilan tahun pernikahannya Basoeki Abdullah dengan Natayya Nareerat, tepatnya pada tanggal 13 Oktober 1972.
- Lukisan pemandangan berjudul ; “Sungai yang Tak Pernah Kembali”
Lukisan ini mewakili dari banyak karya lukis Basoeki Abdullah mengenai pemandangan. Karya bertema pemandangan alam memberikan bahwa keseimbangan dan dan keindahan panorama adalah pilihan, bukan sekedar menangkap apa yang dilihat lalu dilukis. Posisi Lukisan ini berada di depan Lukisan Basoeki Abdullah.
Ingin tahu seperti apa Replika Ruang Tamu Rumah Pelukis Basoeki Abdullah? Mari kunjungi Museum Basoeki Abdullah.