You are currently viewing Museum Basoeki Abdullah Gelar Workshop Melukis Dengan Media Kopi

Museum Basoeki Abdullah Gelar Workshop Melukis Dengan Media Kopi

  • Post author:
  • Post category:Berita

Museum Baseoki Abdulah-Jakarta,1 Oktober 2019. Bertempat di halaman depan, Museum Baseoki Abdullah menggelar Workshop Melukis Legenda, Dongeng, dan Mitos dengan tema “Gatot Kaca”. Peserta workshop adalah Guru-guru SBK tingkat SMP dan SMA se-Jabodetabek. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara tiga tahunan Baseoki Abdullah Art Award dengan mengusung tema besar Re-Mitologisasi.

Turut hadir Hadi, salah satu anggota komunitas melukis Coffee Painter yang diundang selaku narasumber atau tutor dari kegiatan tersebut. Uniknya dari workshop melukis kali ini adalah media yang digunakan. Lazimnya kita melukis menggunakan media cat atau tinta namun kali ini berbeda. Kopi yang biasanya untuk diminum, dijadikan bahan utama melukis yang tentunya hal ini disambut antusias oleh para peserta.

Masing-masing peserta mengerahkan seluruh kemampuannya demi menghasilkan karya terbaik. Sesuai dengan temanya mereka melukis Gatot Kaca dengan berbagai pose. Namun ada peserta yang hanya sebatas menggambar sketsa saja dan tidak menyelesaikannya. Terlepas dari itu, semua peserta sangat menikmati proses melukis dengan menggunakan media kopi ini. Hal ini terbukti ketika MC menyatakan waktu yang ditentukan  telah selesai tetapi masih ada yang dengan santai melukis dan menyelesaikan karya lukisannya.

Hadi, selaku tutor sangat berharap agar melukis dengan media kopi dapat dajarkan oleh guru-guru kepada murid-muridnya setelah workshop ini.

“Saya yakin bapak ibu ada yang penasaran untuk mencoba lebih jauh lagi berbagai jenis kopi. Bisa eksplor jenis-jenis kopi yang ada dengan teknik yang beragam. Saya berharap pengalaman ini akan dituangkan ke anak didik sehingga kopi menjadi bahan yang praktis untuk melukis,”tutur Hadi.

Akhir dari kegiatan adalah tahap penilaian yang dilakukan oleh Hadi, ditemani rekannya Dar, dengan memilih lima buah lukisan terbaik. Karya-karya tersebut kemudian  akan dijadikan koleksi Museum Baseoki Abdullah.