MEMAKNAI KARYA GAMBAR BASOEKI ABDULLAH

BAA-3

Pameran Temporer salah satu kegiatan sarana publikasi dan penyebaran informasi khusus untuk meningkatkan mengenalkan lebih mendalam tentang sosok Basoeki Abdullah melalui karya-karyanya kepada masyarakat luas dan generasi muda. Melalui pameran temporer ini diharapkan masyarakat mendapatkan informasi dan wawasan yang lebih banyak tentang karya Basoeki Abdullah dengan tema-tema khusus yang dihadirkan secara langsung.

Menurut kurator : Mikke Susanto, Salah satu hal yang penting adalah perlunya pengkajian yang menyeluruh terhadap sosok dan karya Basoeki Abdullah. Pengkajian yang tidak menyentuh pada banyak aspek dalam diri Basoeki Abdullah menyebabkan munculnya persoalan hingga kini terus berlanjut, termasuk interpretasi tunggal seperti Basoeki Abdullah Pelukis Indah, Basoeki Abdullah Pelukis Lukisan Mooi Indië, dll. 

Pengkajian parsial, seperti yang dilakukan oleh beberapa sejarawan ini tentu melahirkan aroma “politis” yang terkait dengan eksistensi dan posisi Basoeki Abdullah dalam sejarah seni rupa Indonesia. Julukan pelukis “Mooi Indië” yang berkembang pada era 30-40an menyebabkan Basoeki Abdullah hanya menempati satu tapak dan jejak dalam perkembangan seni rupa. Itu pun jejak dan tapak “paling tepi”, yakni sebagai pelukis terakhir dari generasi Mooi Indië. Lukisan Mooi Indië seperti milik Basoeki Abdullah akhirnya seringkali tidak dapat dimanifestasikan sebagai sebuah catatan informatif maupun dokumentasi tentang sesuatu yang akurat, bahkan untuk potret diri seseorang sekalipun.”

Pameran ini secara konseptual hendak memberikan sudut pandang lain terhadap eksitensi Basoeki Abdullah yang selama ini dinilai “negatif” tersebut. Bukan untuk propaganda Basoeki Abdullah lebih baik atau paling berjasa dalam perkembangan seni rupa, tetapi lebih pada upaya untuk memberi informasi dan sudut pandang lain guna menjaga keseimbangan bacaan dan interpretasi. Sehingga pameran gambar Basoeki adalah upaya untuk mendalami jejak dan tapak yang dilakukannya agar makin terbukalah khasanah atas karya-karya Basoeki Abdullah ini.

IMG_4745

Dalam pameran ini juga dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Bapak Kacung Maridjan. dan kegiatan penyerahan penghargaan terhadap tiga pemenang Basoeki Abdullah Art Award 2013, yaitu : Hareanto S dengan karya berjudul Nenek Nyuntil, Leonardus Niko Wiratma dengan karya berjudul Desa Selo Setelah Letusan Dibalik Keindahan Gunung Merapi, berjudul Camelia Mitasari Hasibuan dengan karya Indonesia Masih Molek.

Selama kegiatan berlangsung, masyarakat diajak melihat secara langsung karya-karya gambar Basoeki yang jarang terlihat karena teknik karya drawing tersebut hanya sebagian kecil diantara karya teknik lukisan cat minyak.

BAA-2