DAYA TARIK BASOEKI ABDULLAH DI MANCANEGARA

KUNJUNGAN INDONESIA HERITAGE SOCIETY 2014

Dalam kunjungan ke Museum Basoeki Abdullah komunitas Indonesia Heritage Society ini merupakan kunjungan yang sangat spesial. Karena kunjungan ini terdiri dari pengunjung yang berasal dari berbagai negara.

Komunitas Indonesian Heritage Society, atau Yayasan Warisan Indonesia, adalah sebuah organisasi sosial yang memiliki anggota terdiri dari berbagai macam kewarganegaraan termasuk orang-orang Indonesia sendiri. Organisasi ini menawarkan kepada anggotanya kesempatan untuk mendalami lebih jauh mengenai kekayaan warisan budaya di Indonesia.

Aktivitas yang dapat diikuti terdiri dari beberapa macam hal seperti tur budaya, kuliah umum, dan kelompok belajar, yang pada tujuannya dilakukan untuk menyiapkan para pesertanya agar dapat meneliti lebih jauh lagi mengenai kebudayaan, kehidupan masyarakat, sejarah dan juga kesenian yang tersebar di seluruh pelosok negara khatulistiwa ini.

Kebanyakan aktivitas dari Yayasan ini difokuskan dalam Bahasa Inggris, tetapi beberapa aktivitasnya juga dilakukan dalam Bahasa Perancis dan Bahasa Jepang, sehingga dapat membantu beberapa anggotanya agar dapat menelaah lebih jauh mengenai topik yang mereka sukai dengan menggunakan bahasa yang mereka sudah kuasai. Pada tahun 2014 ini mereka menentukan Museum Basoeki Abdullah menjadi salah satu tujuan untuk mempelajari perjalanan dan sejarah seni rupa Indonesia melalui tokoh-tokoh maestro seni rupanya.

Melalui kunjungan ini memberikan kesempatan museum untuk menampilkan berbagai koleksi utama agar dapat menarik perhatian dan memberikan pengalaman yang menarik untuk mereka sehingga informasi tentang museum dapat tersebar dan menjadi cerita yang menarik dinegeri masing-masing anggota Indonesian Heritage Society yang ikut berkunjung.

Saat datang anggota Indonesian Heritage Society sendiri disambut oleh pemandu museum yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pemanduan awal bercerita tentang koleksi pribadi Basoeki Abdullah, dari koleksi pribadi berupa patung, wayang,dll. Tidak ketinggalan dengan kamar memorial yang banyak mengundang banyak tanya tentang kisah dibalik meninggalnya sang maestro di ruang tersebut.

Sampai dengan koleksi pakaian kesukaan beliau, pemandu mengkisahkan cerita tentang kisah flamboyan Basoeki Abdullah. Dengan pakaian yang serba wah dimasanya tersebut beliau dapat lebih menyesuaikan dan memudahkan beliau untuk bergaul dengan kalangan atas untuk kelangsungan berkaryanya.Piagam penghargaan yang terpajang berjajar juga menarik perhatian. Piagam tersebut membuka mata anggota Indonesia Heritage Society bahwa pelukis Indonesia mampu bersaing bahkan berdiri sejajar dengan pelukis belahan dunia barat.

Di lantai dua anggota IHS disuguhi karya-karya Basoeki Abdullah dengan berbagai tema dan ukuran. pertanyaan yang paling menarik adalah ketika mereka bertanya “Berapa lama Basoeki Abdullah dalam melukis model ?” Kami hanya bisa menjelas berdasarkan informasi cerita dan pendapat dari beberapa narasumber yang melakukan penelitian tentang Basoeki Abdullah baik secara kedekatan narasumber secara pribadi maupun penelitian secara teknis penggarapan lukisan tersebut.

Dilanjutkan kegiatan pelatihan tentang teknis melukis. Dan para anggota IHS diberikan bahan dan peralatan lengkap. Pelatihan singkat ini merupakan keinginan museum untuk memberikan pengalaman langsung tentang melukis.

Antusias yang cukup tinggi dalam menggoreskan kuas dan warna ke media kanvas terlihat dalam kunjungan tersebut. Pelatihan ini juga untuk menghilangkan kebiasaan takut mencoba dalam melukis.

Akhir kunjungan ditandai dengan saling pertukaran cinderamata untuk para anggota Indonesian Heritage Society dari Museum Basoeki Abdullah ataupun sebaliknya.

Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan kesan yang baik bagi mereka agar bisa menjadi bahan cerita saat mereka pulang ke negaranya masing-masing nanti.