Masih dalam rangka kegiatan pameran “Semesta Perempuan”, Museum Basoeki Abdullah mengadakan kembali Bincang Semesta Perempuan ke 6 sekaligus menjadi kegiatan akhir dari bincang-bincang bersama pameris dalam pameran semesta perempuan.
Artist Talk kali ini mengundang tiga orang narasumber para seniman yang karyanya dipamerkan dalam pameran temporer semesta perempuan, yaitu Agustan, Guntur Wibowo, juga Syis Paindow. Acara tersebut dimoderatori oleh kurator sekaligus dosen seni rupa di IKJ, Ibu Citra Smara Dewi.
Kegiatan yang di adakan pada hari Minggu, 25 Oktober 2020 ini diikuti dari banyak kalangan mulai dari umum hingga para seniman dari segala penjuru negeri melalui Zoom Meeting dan dapat di saksikan kembali di channel Youtube Museum Basoeki Abdullah. Acara artist talk 6 ini dimulai dengan menyaksikan bersama animasi Basoeki Abdullah #3 yang dilanjut dengan sambutan dari Kepala Museum Basoeki Abdullah yang turut mengapresiasi kegiatan tersebut dan di lanjut dimulainya sesi bincang oleh moderator. “Tujuan dari kegiatan artis talk ini adalah bahwa masyarakat publik dalam hal ini bisa mengetahui lebih jauh ide-ide gagasan maupun pesan-pesan apa saja yang ingin di sampaikan dari karya sang seniman” ungkap sang moderator.
“Saya pikir itu sangat penting bagi pembelajaran pada masyarakat sehingga masyarakat tidak hanya melihat secara visual karya tapi bisa mengetahui lebih jauh tentang konsep berkarya seniman” lanjut moderator pada sambutannya.
Dalam bincang ini, para narasumber menjelaskan isi pikirannya mengenai tema pameran yang di angkat, yaitu Perempuan. Seperti Syis Paindow yang saat mengetahui bahwa tema pamerannya itu Perempuan, yang ia pikirkan pertama kali adalah penampakan seorang wanita pertama atau Hawa yang terdapat pada candi-candi di jawa dan seorang wanita yang sedang mengandung atau digambarkan sebagai sosok ibu. Banyak makna yang tersirat dalam karyanya yg diberi judul “Ibu Semesta” ini.
Sebagian besar karya Basoeki Abdullah Adalah Perempuan yang memamerkan bentuk lekuk tubuhnya tapi tidak hanya melalui lekuk tubuh, perupa Guntur Wibowo mempunyai pandangan lain mengenai keindahan wanita. Ia merealisasikan makna kecantikan wanita dengan rupa wanita tertutup syar’I dengan bunga-bunga bermekaran. Bunga bermekaran itulah simbol dari keindahan. Lain lagi halnya dengan karya Agustan yang memaknai perempuan di lukisannya sebagai ‘rumah’ yang berhubungan dengan kenyamanan.
Artist talk di lanjut dengan tanya jawab oleh para peserta kepada para narasumber. Para peserta pun juga ikut menyuarakan makna Perempuan menurutnya masing-masing. Acara di tutup dengan bincang santai para narasumber dengan moderator dan Kepala Museum Basoeki Abdullah mengenai ide kegiatan apalagi yang nantinya akan menjadi agenda kegiatan selanjutnya dengan para seniman se-Indonesia.
