You are currently viewing Belajar Membuat Sketsa Dalam Pameran Besar Seni Rupa
Wawan Teamlo sedang membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam membuat sketsa kepada para peserta lokakarya.

Belajar Membuat Sketsa Dalam Pameran Besar Seni Rupa

“Yang pertama-tama harus diperhatikan dalam membuat sketsa wajah  adalah presisi wajah,” ujar Wawan Teamlo, kepada sejumlah siswa-siswi SLTA, di pinggir Pantai Namalatu, Ambon. Tampak wajah-wajah mereka yang penuh minat saat melihat Wawan mempraktekan hal yang baru saja Ia sampaikan. Wawan melanjutkan dengan menyemangati mereka untuk tidak takut-takut dalam menggoreskan pensil di atas kertas yang telah disiapkan.

Momen tersebut berlangsung pada salah satu kegiatan bulanan yang diusung oleh Museum Basoeki Abdullah, yakni Workshop Seni Rupa Museum Basoeki Abdullah. Kali ini kegiatan yang biasanya diselenggarakan di Museum Basoeki Abdullah tersebut berlangsung di Pantai Namalatu, salah satu spot pantai terbaik di Kota Ambon. Lokakarya ini merupakan salah satu kegiatan pendukungan Pameran Besar Seni Rupa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tema lokakarya kali ini adalah “Membuat Sketsa Wajah,” dengan Wawan Teamlo dan Budi Eriyoko, hadir sebagai narasumber pada kegiatan yang berlangsung pada 13 September 2017. Maeva Salma, Kepala Museum Basoeki Abdullah, menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan para peserta, sekaligus mengedepankan Basoeki Abdullah sebagai inspirasi dalam berkarya, khususnya membuat sketsa wajah, sebuah hal yang sangatlah dikuasai oleh sang maestro seni lukis tersebut.

Adapun para peserta hadir pada lokakarya yang berlokasi di pinggir Pantai Namalatu tersebut merupakan siswa-siswi dari sekolah-sekolah tingkat SLTA/Sederajat di Kota Ambon. Lokakarya yang mempelajari cara-cara mudah dan tepat untuk membuat sketsa wajah tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 (dua) jam. Pada akhir acara karya seluruh peserta dinilai oleh narasumber, dan mendapatkan hadiah berupa merchandise dari Museum Basoeki Abdullah.