Kemdikbud Umumkan Tiga Pemenang Sayembara Jingle Cagar Budaya

0
1664

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Jakarta — Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit PCBM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan tiga pemenang sayembara cipta lagu/jingle dan slogan/tagline cagar budaya, di Museum Nasional, Selasa (16/6/2015).

Ketiga pemenang tersebut ialah Vishnu Satyagraha, dengan anggota Rocky Irvano dan Angger dengan judul Slogan “Kunjungi, Lindungi, Lestarikan” sebagai pemenang pertama; Satrida Nugraha dengan judul “Cagar Budaya Identitas Negara”, sebagai pemenang kedua; dan Henrico Sena Putra, dengan judul “Karena Lestari Cagar Budaya, Cermin Identitas Bangsa” sebagai pemenang ketiga.

????????????????????????????????????

Rocky Irvano, yang ditemui usai menerima penghargaan menyatakan perasaannya. “Kami sangat bangga bisa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum mengirim jingle, banyak hal yang kami lakukan, salah satunya adalah melakukan survey ke masyarakat tentang cagar budaya yang ada di Indonesia,” papar Rocky.

Dalam survey tersebut, lanjutnya, terdapat dua poin penting yang menjadi dasar dari terbentuknya konsep jingle ini. “Kami mengajukan pertanyaan besar yaitu ‘Kenapa Cagar Budaya harus dilestarikan?’ dan ‘apa yang terjadi kalau cagar budaya dibiarkan saja?’ Dari situlah, akhirnya kami mendapat benang merah bahwa cagar budaya memang harus dijaga dan dilestarikan,” Rocky melanjutkan.

launching-jingle-kemdikbud

Senada dengan Rocky, Batara Swandita, salah satu dewan juri sayembara menyatakan, salah satu syarat untuk masuk dalam nominasi ialah jingle tersebut harus memiliki cerita yang kuat tentang kebudayaan Indonesia.

“Ada lebih dari 400 karya yang masuk dan kami menyeleksinya menjadi 50 besar, lalu tersaring lagi menjadi tiga nama. Dalam pemilihan pemenang ini, pastinya kita melihat dari berbagai unsur, beberapa di antaranya lirik, komposisi lagu, sampai alat musik yang digunakan,” ujar Batara.

????????????????????????????????????

Selain itu, lanjutnya, latar belakang penulisan lagu juga menjadi penilaian para dewan juri. “Para kontestan sayembara ini juga harus menyertakan cerita atau kisah di balik pembuatan lirik atau bahkan sampai musiknya selesai. Jadi memang, kami cukup detail dan ketat untuk memilih pemenang sayembara ini,” tutupnya.

Selain Batara, empat nama yang menjadi dewan juri dalam sayembara ini ialah Purwacaraka (Musisi), R.A Dewi Yull Pujiati (Penyanyi), Jonathan Pardede dan Batara Swandita (School of Sound Recording), dan Dwi Cahyono (Asosiasi Museum Indonesia). Di mana tahap penjurian telah dilaksanakan tanggal 8 Juni 2015, di School of Sound Recording (SSR), Podomoro City, Jakarta Barat.