Orde Baru dalam Seni Rupa Masa Kini

0
5956
Suasana Artist Talk dalam  Festival ORDE BARU OK. Video 2015
Para peserta serius menyimak paparan para narasumber Artist Talk dalam Festival ORDE BARU OK. Video 2015 di Galeri Nasional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Orde Baru yang menjadi sorotan utama dalam Pameran ORDE BARU OK. VIDEO – Indonesia Media Arts Festival 2015 di Galeri Nasional Indonesia, turut menuntun perkembangan seni rupa Indonesia. Hal itu diungkap Chabib Duta Hapsoro, Martin Suryajaya, dan Nirwan Dewanto dalam sesi pertama Diskusi di Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia pada 23 Juni 2015, yang mengangkat tema Esensi Sosial Politik dalam Seni Rupa Orba: Yang Selamat dan Yang Kiamat. Menurut penuturan mereka, permulaan Orde Baru ditandai dengan merebaknya lukisan abstrak seperti Komposisi Abu-abu (1966) karya G.Shidarta, atau Komposisi dengan Emas (1967) karya Sadali. “Lukisan abstrak menjamur dimana-mana dan seni lukis menjadi ujung tombak seni rupa,” ujar Martin Suryajaya.

Lukisan-lukisan abstrak yang menjamur pada masa Orde Baru tersebut disisipi dengan banyak pengaruh yang terlibat. Itulah yang dipaparkan Aminuddin TH. Siregar, Dolorosa Sinaga, dan Jim Supangkat, dalam sesi kedua Diskusi yang mengusung tema Nuovo Ordine: Yang Baru dari Seni Rupa ‘Masa Itu’. Menurut para pembicara tersebut, pengaruh cukup kuat pada seni rupa Indonesia pada masa Orde Baru adalah hubungan dengan kekuasaan pemerintah dan situasi sosial politik. Orde Baru merupakan proses kebudayaan yang selesai pada tahun 1998, tetapi bekasnya tidak selesai sampai sekarang. Itulah mengapa di masa kini, semua yang tersisa dari zaman tersebut muncul dalam praktek seni rupa kita saat ini.

Pembahasan mengenai pengaruh Orde Baru pada praktek seni rupa Indonesia yang dikemas dalam Diskusi tersebut hanyalah sekelumit dari sekian banyak rangkaian acara yang memadati festival ORDE BARU OK. Video 2015. Sehari sebelum Diskusi juga digelar Artist Talk di Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia. Artist Talk ini menghadirkan Rizki Resa Utama, seniman yang berkecimpung dalam dunia video, fotografi, dan performance.

Rizki menayangkan sebuah video kanal tunggal yang digarapnya selama tiga bulan, berjudul The Ideas Trial. Video berdurasi 30 menit itu menceritakan tentang lima orang juri dan satu orang narator. Uniknya, keenam pemeran dalam video talk tersebut adalah satu orang yang sama dengan karakter dan pemikiran yang berbeda. “Film ini menghadirkan ketegangan antara wilayah sinema, teater, sastra, dan karya-karya interaktif dalam satu karya, serta bagaimana sebuah keputusan diambil. Saya terinspirasi dari naskah film drama Amerika, The Twelve Angry Men (2014),” ujarnya.

Selain Diskusi dan Artist Talk, ORDE BARU OK. Video 2015 telah menyelenggarakan rangkaian acara berupa Open Lab, Workshop, Simposium, Festival Tour, hingga Multimedia Performance. Festival ini ditutup pada Minggu, 28 Juni 2015.

* mms/mrk/ GNI