OK. Video 2017: Eksplorasi Wacana Seni Media

0
179

Mendulang sukses di tahun-tahun sebelumnya, perhelatan dua tahunan, OK. Video kembali digelar. Kali ini pameran seni media OK Video 2017 mengusung tema “Following”. Perhelatan hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan OK. Video ini dibuka secara resmi pada Rabu malam, 8 Februari 2017.

Dalam sambutannya, Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus ‘Andre’ Sukmana mengatakan, karya seni media ini, menjadi semacam penyegaran dan memberikan warna lain dalam mengeksplorasi seni rupa melalui citra, suara, instalatif, performatif, dan interaktif. “Perkembangan dan pergeseran seni media yang disoroti dalam pameran ini, dikaitkan dengan tema Following, merupakan sisi lain yang mampu menghasilkan wacana baru dalam representasi seni media dan juga kajian teknologi media yang berkembang di masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkan kurator pameran ini, Mahardika Yudha, kajian teknologi seni media di Indonesia jarang dibicarakan, meski masyarakat telah melakukannya. “Karena itu OK. Video 2017 berusaha mengembangkan seni media dengan mengangkat persoalan wacana, bukan pada isu sosial–politik, melainkan bagaimana seni media bisa dibaca di ranah seni dan sosial masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Diki itu.

Seni media yang dimaksud Diki, diterjemahkan ke dalam 13 karya hasil penciptaan 13 seniman muda dari Jawa dan Sumatera. Semua karya tersebut tentu memanfaatkan teknologi media dalam presentasinya. Salah satunya karya Budi Prakosa yang membuat buah-buahan bersuara. Ia mengaitkan buah-buahan dengan speaker melalui beberapa utas kabel. Mengejutkan, buah-buahan itu mengeluarkan bunyi saat disentuh. “Cara kerjanya seperti layar sentuh pada handphone,” ujar Budi.

Karya-karya seni media dalam Pameran Following masih dapat dinikmati hingga 21 Februari 2017, pukul 10.00 – 19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Selain pameran, gelaran seni media ini juga dilengkapi dengan serangkaian program publik, diantaranya Gallery Tour bersama seniman peserta pameran pada 11, 12, dan 18 Februari 2017, serta Multimedia Performance “Missing Data” (Data Performance) pada 18 Februari 2017. Selain itu, ada pula program paralel berupa Workshop, Diskusi Kultursoftware, serta Peluncuran Tema OK. Video – Indonesia Media Arts Festival 2017, yang diselenggarakan di Gudang Sarinah Ekosistem.

*dsy/GNI