Kepemimpinan Baru Kepala Galeri Nasional Indonesia

0
1037
kepala galnas baru
Pelantikan Kepala Galeri Nasional Indonesia oleh Mendikbud Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Jum’at, 2 Februari 2018 di Kemendikbud

Kepala Galeri Nasional Indonesia (Ka GNI) yang sebelumnya dipegang oleh Drs. Tubagus Sukmana, M.IKom., kini digantikan oleh Drs. Pustanto, M.M., mantan Kepala Subdirektorat Seni Rupa, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan Tubagus yang akrab disapa ‘Andre’ menduduki posisi sebagai Kepala Subdirektorat Seni Media, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keduanya dilantik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. pada Jum’at, 2 Februari 2018 di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Kemendikbud, bersama dengan 104 pejabat eselon II hingga IV lainnya di lingkungan Kemendikbud.

Dalam pelantikan tersebut, Muhadjir mengajak seluruh pejabat yang baru dilantik untuk menegakkan asas-asas atau prinsip demokrasi dan tetap semangat untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik. “Pejabat yang lama, saya ucapkan terima kasih untuk dedikasinya. Kepada pejabat baru, selamat bekerja. Mutasi ini demi kebaikan kita bersama. Jabatan merupakan amanah yang perlu dijalani dengan ikhlas dan istiqomah. Tidak boleh murung, dinikmati saja,” ucapnya. Ia juga mengimbau untuk bijak menggunakan media sosial. “Presiden RI menyampaikan bahwa Indonesia kena wabah su’udzon. Jadi kami mohon untuk menggunakan media sosial secara profesional. Jangan hasut, desas-desus, membenci, membelakangi. Mari saling menyayangi dan mencintai, saling percaya, kita semua adalah saudara,” paparnya.

Mutasi ini ditanggapi Tubagus secara positif. “Apabila disetarakan dengan masa jabatan Presiden lima tahunan, maka sudah memasuki tahun ketiga saya menjabat sebagai Kepala Galnas (Galeri Nasional Indonesia –red). Jadi wajar apabila ada rotasi,” ungkapnya. Tubagus menjabat sebagai Kepala GNI selama lebih 12 tahun, mulai akhir 2005 hingga awal 2018. Namun sebelum itu, Tubagus sebenarnya sudah pernah menjadi pegawai GNI dan turut memindahkan koleksi seni dari Museum Nasional dan mempersiapkan peresmian GNI. Tubagus bekerja di GNI sejak lembaga itu berdiri pada tahun 1998 hingga 2002, sebagai Kepala Seksi Dokumentasi, Pameran, dan Publikasi. Dalam perkembangannya, Pustanto kemudian bergabung sebagai Subseksi Pameran, dibawahi Tubagus. “Saya di Galnas mulai dari awal, masih belum punya fasilitas kantor. Hanya ada dua pejabat yang dilantik saat itu, yaitu Kasubbag Tata Usaha, serta Kepala Seksi Dokumentasi, Pameran, dan Publikasi—itu saya. Gedung kantor yang sekarang, dulu tempat istirahat sopir taksi, di belakangnya ada warung kopi dan warung nasi padang, di seberangnya ada warung bakso. Di area Galnas ada flat yang wasih dihuni warga, ada tempat les bahasa inggris, dan kantor partai politik. Nyaris yang ada hanya Gedung Utama (Gedung A –red) yang sebelumnya di gunakan Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud,” kenang Tubagus dengan haru yang turut telibat merelokasi pedagang, dan penghuni flatdengan penuh perjuangan.

Tahun 2002, Tubagus dipindah ke Direktorat Kesenian, untuk merintis eksistensi Subdirektorat yang baru dibentuk, yakni bidang Seni Media Rekam. Waktu itu ia menjabat sebagai Kepala Seksi Seni Media Rekam Cetak merangkap sebagai Pimpinan Proyek Wisma Seni Nasional yang memfasilitasi persiapan pembangunan Pusat Pengembangan Kebudayaan Nasional. Pada November 2005, ia kembali ditugaskan di GNI dengan promosi jabatan dan dilantik sebagai Kepala GNI menggantikan Dicky Tjandra yang saat itu menjadi Plt. Kepala GNI. Sejak saat itu, Tubagus lebih aktif mengupayakan pengelolaan dan pengembangan GNI mulai dari segi penguatan program, aktivitas, peran dan fungsi, infrastruktur, jejaring, kemitraan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penyediaan pelayanan publik yang prima.

*dsy/GNI

 

Lihat juga:

Pencapaian Tubagus ‘Andre’ Sukmana di Galeri Nasional Indonesia