“Kebudayaan Indonesia mesti membanggakan di dalam negeri, dan
mempesona saat menjadi tamu di luar negeri”
Diadakan setiap dua tahun sekali, Europalia Arts Festival merupakan perhelatan terbesar dan bergengsi di Eropa. Pada tahun 2017 sekaligus menjadi penyelenggaraan Europalia ke-26, Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara tamu pertama dari Asia Tenggara juga yang keempat dari Asia setelah sebelumnya China, Jepang, dan India. Festival yang akan diselenggarakan selama tiga bulan sejak 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018 di Belgia dan 50 kota di negara sekitar ini akan menyuguhkan pentas teater, film, musik, seni rupa, sastra, tari, komik, dan kuliner.
Sebanyak 228 karya dan program kegiatan, 69 pertunjukan tari dan teater, 71 musik, 36 Sastra, 38 Film, dan 14 pameran akan hadir di festival ini. Seluruhnya akan melibatkan 486 pekerja seni tanah air. Untuk itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menyatakan pertanggungjawaban penyelenggaraan Europalia Arts Festival Indonesia yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan berjalan dalam 3 aras kesuksesan. Kesuksesan tersebut terdiri dari 3 aspek, yakni sukses secara penyelenggaran, promosi, dan perolehan (gain).
Untuk mensukseskan hal tersebut, Galeri Nasional Indonesia turut mendukung perhelatan Europalia Arts Festival Indonesia dengan mengirimkan dua seniman yaitu Faisal Habibi dan Eko Prawoto. Karya dua seniman yang dikuratori oleh Asikin Hasan dan Rizki A. Zaelani ini akan dibuat di dua kota berbeda. Karya Faisal Habibi yang akan dibuat di Brussels berjudul “Gunungan” menampilkan pola-pola geometris, berwarna-warni, serta menjulang sekilas seperti bentuk logo Europalia 2017. Sedangkan karya Eko Prawoto yang berjudul “Bale Kambang” dibuat dengan mengembangkan material bambu yang bersifat interaktif sehingga pengunjung dapat melihat dan bermain dengan material bambu tersebut.
Selain itu kontribusi Galeri Nasional Indonesia dalam mensukseskan Europalia Arts Festival Indonesia kali ini juga menjadi bentuk upaya dalam mewujudkan misi meningkatkan aktivitas pameran seni rupa yang tidak hanya dalam negeri melainkan juga di kancah Internasional. Selain itu pula sebagai upaya dalam memperluas jaringan atau kemitraan dibidang seni rupa yang dapat menjadi hubungan baik dalam memajukan seni rupa Indonesia di dalam maupun luar negeri.
*fii/GNI
