Kurator senior dan kritikus seni rupa, Eddy Soetriyono dikabarkan berpulang pada Sabtu, 9 Oktober 2021. Lahir di Semarang, 3 Maret 1956, Eddy muda yang kala itu masih SMP sudah menunjukkan ketertarikannya pada seni rupa, mulai dari seni rupa murni, komik, ilustrasi, desain tekstil, pernak-pernik perhiasan, hingga pasar seni. Sejak menjadi mahasiswa di Departemen Seni Rupa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB, ia aktif berkeliling Indonesia, Asia, dan Eropa untuk mempelajari seni murni beserta desainnya.
Eddy pernah menjadi dosen di almamaternya; jurnalis dan editor media massa seperti Tempo, Swa (Swasembada), Gatra; konsultan editorial untuk Info Bank dan Cosmopolitan; eksekutif berbagai majalah bisnis dan majalah seni rupa; penulis beragam buku seperti “Kisah Sukses Liem Sioe Liong” dan monografi pelukis Affandi serta esai seni rupa, teater, dan film. Tulisannya diterbitkan oleh beberapa surat kabar seperti Kompas, Media Indonesia, dan Pikiran Rakyat.
Penyuka sejarah dan filsafat ini juga telah mengkuratori berbagai pameran seni rupa, serta menjadi konsultan galeri seni dan perusahaan konsultan manajemen. Eddy merupakan tokoh di balik lahirnya Majalah Visual Arts dan C-Arts Magazine yang berfokus pada seni kontemporer Asia.
Sebagai kurator, Eddy terlibat di berbagai pameran seni rupa dan bienale. Salah satunya ia mengkuratori Pameran Tunggal Baron Basuning “NOOR” pada 2019 lalu di Galeri Nasional Indonesia.
Selamat jalan, Eddy Soetriyono…
