Galeri Nasional Indonesia bersama IKASSRI Jawa Barat mempersembahkan International Art Exhitbion ‘Reborn’. Inilah sebuah pameran internasional hasil karya anak bangsa. Ke-23 perupa pesertanya merupakan lulusan Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI/SMSR) Yogyakarta, yang kini telah hijrah dan menetap di berbagai wilayah seperti Indonesia (Bandung, Jakarta, Yogyakarta), Malaysia, Amerika Serikat (NYC-USA), Switzerland (Zurich) & Belanda. Sedangkan satu peserta lainnya yaitu Sonic Bad adalah seorang ikon seniman grafiti ‘street artist’ dari Amerika Serikat. “Oleh karenanya diharapkan pameran ini selain menjadi salah satu media pemersatu dan pengikat tali silaturahmi para alumnus SSRI Yogyakarta, sekaligus sebagai media untuk mengukur sejauh mana eksistensi dan pencapaian artistik hasil karya mereka selama ini,” tutur Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus ‘Andre’ Sukmana.
Para perupa tersebut akan menyajikan karya lukis, patung, lukisan keramik, lukisan ‘hybrid’ (kolaborasi manual dan digital), serta graffiti. Gagasan yang diusung merupakan respon dari masing-masing budaya tempat para perupa tersebut tinggal, sehingga berpengaruh pada tema yang cukup kompleks, mulai dari falsafah dan budaya nasional yaitu wayang, nuansa alam, figuratif, isu-isu sensitif saat ini seperti trafficking manusia, hingga perkawinan sejenis (LGBT disingkat lesbian, gay, biseksual dan transgender).
Reborn yang dikuratori oleh Suwarno Wisetrotomo ini akan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung), didampingi Drs. Dunadi (Ketua Umum IKASSRI, seorang seniman patung alumni SSRI/SMSR Yogyakarta), pada Kamis, 14 April 2016, pukul 19.30 WIB. Pameran dibuka untuk umum mulai 15 hingga 24 April 2016, pukul 10.00 – 19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Usai di Galeri Nasional Indonesia, roadshow pameran akan dilanjutkan di Galeri Pendhapa Artspace Yogyakarta, pada 28 Mei – 12 Juni 2016.
*dsy/GNI
