Tari Elang, Warisan Budaya Tak Benda dari Jambi 2017

0
1883

Domain : Seni Pertunjukan

Lokasi Persebaran : Taman Nasional Bukit Duabelas, Kab. Sarolangun

Maestro  : H. Jaelani, Sarolangun

Kondisi  : Masih Bertahan

 

Tari Elang biasanya ditampilkan pada saat ada upacara yang dilaksanakan oleh Orang Rimbo, dan pelaksanaan upacara dilaksanakan jauh di tengah rimba yang tempat tersebut telah ditentukan oleh malim (dukun) yang pemimpin upacara. Setiap kegiatan ritual yang dilaksanakan oleh Orang Rimbo, merupakan suatu kegiatan sakral sehingga pihak lain di luar komunitas rimba tidak diizinkan untuk melihatnya, karena mereka berkeyakinan bahwa ritual yang dilaksanakan tidak akan berhasil apabila ada pihak lain di luar masyarakat rimba ada di antara mereka, karena Dewa-Dewa tidak akan datang. (hasil wawancara dengan temenggung Tarib, juli 2008). Dalam pelaksanaannya, maka busana yang digunakan adalah busana sehari-hari wanita rimba, sedangkan tujuan dipertunjukkannya Tari Elang adalah untuk memanggil roh dan dewa-dewa.

Seperti kegiatan upacara lainnya, maka sebelum dilaksanakan pementasan tari Elang di dalam rimba maka tentunya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya bunga-bunga hutan yang digunakan sebagai media penghubung kepada para Dewa. Bunga-bunga yang dipersembahkan kepada dewa, akan berbeda untuk setiap Dewa, seperti Dewa Langit menggunakan bunga antui, Dewa Gunung menggunakan bunga cempaka hutan. Namun saat ini bunga-bunga hutan sudah sangat sulit didapat karena semakin berkurangnya rimba sebagai wilayah tinggal Orang Rimba.

Tari Elang sebagai kesenian yang merupakan salah satu unsur kebudayaan milik Orang Rimbo  dapat menjadi identitas budaya masyarakat tersebut setelah mereka hidup di luar rimba dan dimukimkan dalam wilayah desa terdekat. Pada Orang Rimbo yang telah hidup menetap di luar rimba, terjadi keguncangan dalam identitas yang dimilikinya. Bila sebelum dimukimkan mereka menyebut dirinya Orang Rimbo karena berkaitan dengan rimba sebagai identitas berdasarkan ruang dan lingkungan mereka hidup selama ini, setelah berpindah dan hidup menetap di pemukiman di luar rimba, maka mereka tidak lagi identik dengan rimba. Masa lalu mereka sebagai Orang Rimbo tidaklah lenyap  sama   sekali, akan tetapi mungkin sekarang dalam bentuk dan makna yang berbeda.