Silat Troktok (1)

0
1558

Maen pukulan Troktok atau yang di Ulujami biasa disebut dengan “LANGKAH” atau “RONCE” adalah salah satu maen pukul disamping beberapa aliran maen pukul yang ada dan berkembang di Ulujami. Maen pukul ini dibawa ke Ulujami sejak Kong H Dilun mempelajarinya dari Guru Marzuk asal Rawakidang Tangerang. Guru Marzuk adalah seorang guru yang selain dikenal dengan penguasaan teknik-teknik beladiri yang mumpuni beliau juga dikenal dengan kealimannya sebagai seorang ulama. Kong H Dilun merupakan murid angkatan pertama asal Ulujami yang mempelajari maenan ini yang selanjutnya beliau menurunkan kepada anak-anaknya yang salah satu diantaranya adalah H.M.Syukri. Langkah Kong H Dilun belajar kepada Guru Marzuk kemudian diikuti oleh beberapa anggota keluarga dan kerabat lainnya asal Ulujami. Mereka tersebut diantaranya adalah: Ki Belum (H.Hablum), Ki Inan dan Kong Awih (Peninggaran Cipulir).

 

Maen pukul yang bagi kebanyakan pemuda betawi khususnya di Ulujami saat itu menjadi semacam menu wajib disamping menu wajib lainnya seperti sholat dan mengaji yang selalu mengisi keseharian mereka. Masyarakat Ulujami yang saat itu pola kehidupannya adalah berkebun/bertani dan juga sebagai penjahit peci (kopiah) tetap berusaha meluangkan waktunya mempelajari maen pukul Troktok ini disela-sela istirahatnya dari kelelahan seharian berkebun/bertani dan menjahit peci. Alhasil dari sekian banyak murid yang “jadi”, Ki Belum adalah salah satu murid asal Ulujami yang diberi kepercayaan oleh Guru Marzuk untuk mengajarkan ilmu maen pukul ini.(menurut informasi dari beberapa murid senior,Ki Belum menyebarkan/mengajar maen pukul Troktok sampai kedaerah Petojo dan sekitarnya,sedangkan H.Seud bin Guru Marzuk yang saat itu menjabat sebagai seorang wedana didaerah Kebayuran/Peninggaran Kebayuran(sekarang Kebayoran Lama) adalah yang mengajar/menyebarkan didaerah Kebayuran itu sendiri dan sekitarnya

 

Perguruan Silat Betawi Langkah Troktok (SI BELATOK) ada di wilayah Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jalan Haji Dilun Rt.002 Rw.05 No. 17. Perguruan silat Betawi aliran Troktok itu didirikan oleh Muhammad Nashri bin Haji Muhammad Syukri pada tahun 1983. Pendirian perguruan silait ini bertujuan agar aliran silat Troktok jangan sampai punah sebagai wadah untuk melahirkan kader-kader muda pesilat Troktok. Sehingga setiap masa, setipa era, akan selalu muncul generasi penerus yang akan menjaga, merawat, melestarikan, dan mengembangkan seni silat Betawi aliran Troktok.

 

Nama perguruan SI BELATOK digunakan sebagai wadah pelestarian dan pengembangan dari silat Troktok bahwa nama itu menyatukan dari dua nama yang ada. Yaitu Langkah dan Troktok. Dahulu orang-orang wilayah Petukangan dan sekitarnya menyebut silat Troktok itu dengan Langkah. Begitu pula orang-orang Kebayoran dan sekitarnya  yang datang ke Ulujami menyebut silat Troktok itu silat Langkah. Makanya antara nama Langkah dan nama Troktok disatukan menjadi Langkah Troktok. SI BELATOK merupakan singkatan dari Silat Betawi Langkah Troktok. Nama Langkah maupun nama Troktok, keduanya memiliki maksud. Disebut silat Langkah karena menjalankan jurus silatnya sambil melangkah. Lalu disebut silat Troktok, karena silatnya sambil bergerak terus-menerus melakukan totokan.

Jadi artinya, aliran silat Langkah Troktok ini adalah menyerang. Selalu menyerang dengan tangan bergerak kiri dan kanan yang saling susul-menyusul dan tidak bertahan.

 

Saat ini Perguruan SI BELATOK terus melakukan upaya pembinaan dan pengembangan untuk menjaga eksistensi dari aliran silat Langkah Troktok. Bukan hanya menjalin kemitraan dengan pihak lain, tetapi juga melakukan modifikasi pada metode pembelajaran agar aliran silat Langkah Troktok semakin diminati kawula muda dengan mengikui zaman yang ada dengan  menciptakan metode yang bisa menumbuhkan rasa ingin tahu, rasa ingin memiliki bagi anak-anak sejak berusia dini.

 

Saat ini PS SI BELATOK menyebarkan ilmu silat Langkah Troktok lewat sekolah melalui kegiatan ekstra kulikuler. Salah satu sekolah yang memuat esktakulikuler silat Langkah Troktok adalah SMP/SMK PERWIRA dan dibuka di DAMUS. Di DAMUS yang belajar mulai anak-anak TK sampai Klas VI SD. Bahkan beberapa orang tua siswa juga ada yang sudah belajar di Perguruan SI BELATOK.