Jamasan Pusaka Suroloyo (3)

0
924

Sementara itu pada waktu pusaka sedang diolesi minyak cendana di serambi Gedhong Pusaka, sesaji gunungan wulu-wetu dibagikan kepada warga masyarakat yang datang mengikuti jalannya upacara jamasan pusaka tersebut. Namun karena jumlah sesaji dengan jumlah warga masyarakat yang mengikuti upacara jamasan tidak sebanding maka pembagian sesaji tersebut dilaksanakan dengan cara rebutan. Warga masyarakat pendukung upacara ini saling berebut untuk mendapatkan atau mengambil sesaji tersebut. Mereka berharap dan percaya bahwa dengan mendapatkan salah satu bagian dari sesaji gunungan wulu-welu tersebut akan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan selesainya pembagian sesaji dan disimpanya kembali pusaka Tombak Kyai Manggala Murti dan Songsong Kyai Manggala Dewa di rumah Kepala Dusun Keceme maka selesailah sudah rangkaian upacara adat Jamasan Pusaka di Suroloyo. Para pendukung upacara adat ini merasa lega, tenteram dan damai karena telah bisa melaksanakan kegiatan wajib warisan dari pendahulunya, dan mereka berharap bahwa kelak di kemudian hari akan mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Upacara Jamasan Pusaka Suroloyo ini melibatkan seluruh masyarakat dari berbagai kalangan umur dari anak-anak hingga orang tua. Proses jalannya upacara juga harus dilaksanakan secara gotong-royong oleh masyarakat dengan dana swadaya masyarakat. Upacara Jamasan Pusaka Suroloyo memiliki nilai-nilai kebersamaan yang mengikat relasi social menjadi lebih intim. Pembagian peran pun terlihat dengan wanita yang jauh-jauh hari menyiapkan sesaji upacara dan laki-laki-laki yang bahu membahu membersihkan sendang. Aktivitas keramaian juga menarik para wisatawan untuk berkunjung menyaksikan prosesi ini sehingga masyarakat pun berinisiatif menjajakan makanan dan minuman dan barang dagangan lain pada waktu prosesi ini dilaksanakan. Ada nilai tambah ekonomi dan pariwisata yang muncul dari Upacara Jamasan Pusaka Suroloyo ini.

Dusun Ceme di dekat Bukit Suralaya sesepuhnya karena berjasa kepada Sultan dari Kraton Yogyakarta memperoleh dua buah pusaka yakni Tombak Kyai Manggolo Murti dan Payung Manggolo Dewo. Pemberian pusaka dari keratin ini kemudian memunculkan ide pemerintah daerah setempat untuk menyertakan Jamasan pada malam Satu Suro bersamaan dengan upacara menyambut Satu Suro yang sebelumnya memang telah dilakukan penduduk secara rutin. Upacara ini di tujukan kepada penguasa bukit Suroloyo yang di anggap keramat dan tempat persemayaman para Jin yang dapat membantu kehidupan manusia di sekitar dengan kata lain di maksukan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, memohon ketentraman dan keselamatan hidup, di beri kemudahan mencari nafkah. Pelaksanaan upacara di selenggarakan oleh suatu panitia terpadu antar aparat Desa Kecamatan dan Kabupaten dan Dinas Kepariwisataan dan masyarakat.Rakyat berpartisipasi dengan mengikuti Kenduri di rumah Kepala Dusun secara Gotong Royong kemudian mengikuti kirap Pusaka pada malam Satu Suro. Perlengkapan sesaji untuk Jamasan Pusaka antara lain: 1. Nasi Ambeng untuk Kenduri berupa nasi gurih lengkap dengan lauk pauk dan ingkung, jajan pasar Ambeng dengan lauk tempe goreng, telur dadar, peyek, sayur tempe di bawa penduduk ke rumah Kepala Dusun dan sebagian di bawa ke bukit Suralaya, Kendurian ini di hadiri Muspika dan penduduk. 2. Kembang Setaman, kemeyan dan udik-udik. 3. Tombak Kyai Manggolo Murti dan Payung, Manggolo Dewa. 4. Perlengkapan Jamasan. 5. Gunungan dari hasil bumi penduduk setempat 6. Putri Domas 7. Udik-udik Sebelum mengikuti upacara penduduk berpuasa lebih dahulu supaya suci sehingga keinginannya terkabul. Pada malam sebelumnya kedua pusaka di ambil dari tempat penyimpanan di rumah Ngadiwiharja,Tirtowigeno dan Tirtowirogo di bawa ke rumah Kepala dusun dan masyarakat Ceme I dan CemeII menyiapkan Jamasan, Gunungan serta Putri Domas.Pada pukul 23.00di adakan Kenduri di rumah kepala Dusun.Pada pagi harinya yakni tanggal 1 Suro pukul 9.00 Pusaka di kirabkan menuju sendang Kawidadaren untuk di jamasi oleh abdi dalem Keraton.Setelah di jamasi kemudian di suatu tempat di keringkan dan di masukkan ke kerangkanya di kirapkan lagi menuju tempat penyimpanan pusaka.Gunungan di perebutkan juga air bekas jamasan.

 

Keterangan

Tahun :2019

Nomor Registrasi :201900960

Nama Karya Budaya :Jamasan Pusaka Suroloyo

Provinsi :DI Yogyakarta

Domain :Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan

Sumber: Website Warisan Budaya Takbenda