Festival Indonesia di Canberra Sihir Publik Australia

0
1348

canberra
Walaupun hubungan Indonesia dan Australia mengalami pasang surut selama 70 tahun menjalin relasi, tetapi ikatan di antara warga kedua negara tetap terjalin erat. Seperti yang terlihat pada Sabtu kemarin, 10 Oktober 2015, ketika KBRI Canberra menggelar Festival Indonesia.

Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id dari KBRI Canberra, festival itu menjadi acara kali ke-8 yang digelar di ibukota Negeri Kanguru itu. Maka tak heran jika Festival Indonesia telah menjadi ikon acara budaya di Australia.

Di tahun ke-8 penyelenggaraannya, KBRI menampilkan beberapa pertunjukan kesenian, seperti Gamelan Bali, Tari Saman dan Manuk Dadali. Uniknya, sebagian besar acara itu dimainkan oleh orang Australia, termasuk kalangan pelajar.

“Mereka berlatih secara rutin, sehingga dapat tampil prima memainkan irama Gamelan Bali yang terkenal sangat rancak dan dinamis. Atau menari Saman yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi,” tulis KBRI Canberra. Yang tidak kalah apik, KBRI Canberra menjelaskan adalah penampilan mahasiswa-mahasiswi Indonesia dan Australia di Canberra ketika memamerkan busana tenun Nusa Tenggara Timur yang merupakan pakaian khas provinsi NTT.Tarian lain yang menyedot perhatian publik adalah Malang Armor Karnival yang dibawakan secara atraktif oleh beberapa penari yang di datangkan secara langsung dari kota Malang.

“Usai tampil, publik Australia yang kagum dengan kekhasan busana tarian itu berebut untuk berfoto bersama,” kata KBRI Canberra.
Tak ketinggalan, KBRI ikut menyajikan musik dangdut dan seni tari lainnya seperti Pendet Bali, Manuk Dadali, dan Tor-tor.

Menyaksikan tarian tidak lengkap tanpa disuguhi kuliner khas Indoneia. Maka disajikan lah berbagai makanan mulai dari sate ayam, sate padang, gado-gado, pecel, gudeg, nasi goreng hingga jajanan seperti tahu isi dan sosis, es campur dan es dawet. Semua kuliner itu ludes diborong oleh para pengunjung.

Total pengunjung ke acara Festival Indonesia pun tak tanggung-tanggung, mencapai hampir 5.000 orang. Mereka terdiri dari orang tua hingga anak-anak, para Duta Besar dan kalangan diplomatik dari perwakilan asing.
Bahkan, warga Sydney yang bermukim 280 kilometer dari Canberra juga tak ingin ketinggalan untuk menikmati Festival Indonesia.

“Ini sangat hebat! Saya belum pernah melihat warga datang berbondong-bondong untuk menikmati makanan dan musik di Gedung Kedutaan sebelumnya,” ujar salah seorang penyiar radio di Canberra, Melissa. Dia mengaku baru kali pertama menyaksikan Festival Indonesia.
Sementara itu, pengunjung lainnya bernama Alice Claya memuji Festival Indonesia sebagai pengalaman budaya yang luar biasa. Emma mengajak dua anaknya untuk menyampaikan kesan serupa.

“Sungguh pengalaman yang mendidik dan indah. Kedua anak laki-laki kami bisa belajar dan menyaksikan cara warga Indonesia hidup. Hebat sekali, kami pasti akan berkunjung ke Indonesia,” kata Emma.
Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, mengatakan acara Festival Indonesia memang merupakan bagian dari diplomasi budaya. Tujuannya, agar warga Negeri Kanguru tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.

“Mengenalkan secara lebih dekat berbagai seni, budaya dan makanan khas Indonesia kepada masyarakat Australia memang merupakan promosi budaya tahunan terbesar yang digelar KBRI Canberra. Kami berharap melalui Festival Indonesia, warga Australia semakin mengenal seni dan budaya Indonesia,” ujar Nadjib.
Selain itu, kata Nadjib, festival tersebut digelar untuk mendorong keinginan warga Australia agar mau berwisata langsung ke Indonesia.

“Kegiatan promosi budaya ini juga untuk menyatukan masyarakat kedua bangsa. Masyarakat Indonesia dan Australia berbeda nilai dan budaya, tetapi dapat menjadi sahabat karena kedua bangsa semakin saling memahami melalui ajang kebudayaan dan kuliner seperti Festival ini,” ujar mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Uni Eropa itu.”(boy)

Sumber: http://bintangnews.com/index.php/politik2/23478-ndonesia-di-canberra-sihir-publik-australia.html