Alam Tanah Papua merupakan rumah bagi makhluk hidup secara ekologis, baik flora, fauna, manusis maupun segala isi alam lainnya. Di Tanah Papua terdapat keragaman bahasa daerah menurut suku bangsanya maka noken tergolong keragaman jenis, cara dan ukuran seria bentuk noken. Semuanya dapat dikenal menurut bahasa daerah setempat dan sangat mudah diterima di komunitas noken dalam kehidupan sehari-hari.
Nama lain noken adalah bahasa daerah suku bangsamu dan suku bangsaku dan sudah sejauh mana dipertahankan dilestarikan agar tidak ditelan zaman perubahaan dewasa ini. Penggunaan sebutan noken saja langsung sebut tas/kantong tau nama lain yang bukan nama perskat di atas alam Tanah Papua ini. Dengan penh rasa hormat, aka mengaku kepada suku bangsa yang telah diwakili sekalipun dari komunitas suku bangsa saja menurut fokus penelitian tetapi di situ memperkaya sebagai bercermin noken Papua itu sendiri. Sebutan nama lain noken dari berbagai daerah yang datang mengamati adalah oleh komunitas noken orang painiai, komunitas noken orang Arak Manokwari, komuntas noken orang Sorong Selatan di Tehit, Imeko, komunitas dan termasuk beberapa daerah pun diwakilin oleh orang yang mengenal sebutan namanya, seperti orang Asmat, orang Ayamaru, orang Serui dan lainnya.
Mereka sudah memasukkan nama asli tau nama lain noken yang mereka miliki selama ini sebagai ikatan batin masyarakat adat. Sebutan nama lain, adalah menyebut menurut nama asli merken atas noken. Keragaman nama sebutan noken menurut komunitas suku terdapat nilai budaya suku bangsanya. Menurut sebutan nama asli yang mereka pahari dengan sebuah dalam bahasa suku bangsa sebagai komunitas.
Titus Pekei. 2011. “Sermon Noken Papua: Perspektif Kearifan Mata Budaya Papuani”. Ecology Papua Institute (EPI).
