Domain: Kemahiran dan Kerajinan Tradisional
Lokasi Persebaran: Kab. Simalungun
Maestro:
Kondisi: Masih Bertahan
Deskripsi: Masyarakat Simalungun menggunakan Dayok Binatur yaitu daging ayam yang dimasak secara khusus yang dijadikan sebagai makanan adat. Daging ayam yang telah dimasak di susun pada sebuah piring atau Sapah sesuai dengan aturan adat, yaitu mulai dari Ulu (kepala) dibagian depan hingga Ihur (ekor) di bagian belakang. Setelah selesai penataan, nampaklah makanan adat istiadat itu seperti menggambarkan ayam hidup.
Alasan memilih ayam sebagai makanan adat karena ada beberapa sifat dan prinsip ayam yang pantas untuk ditiru oleh manusia, yakni mengerami telurnya rela menahan diri dan berpuasa demi mendapatkan tujuannya. Melindungi anaknya artinya selalu menjaga anaknya di dalam lindungan sayapnya (menghargai anak). Disiplin artinya setiap subuh pada waktu yang sama selalu berkokok tanpa mengenal hari dan musim.
Dayok Binatur adalah makanan adat yang biasanya disajikan pada acara pesta perkawinan, pesta peresmian rumah baru, pesta syukuran maupun pada acara adat kematian matei sayur matua dan lainnya. Selain itu, sering dilambangkan sebagai perwujudan dari kultural yaitu makna syukuran, memberangkatkan anak ke perantauan, beba atau terlepas dari mara bahaya, keberuntungan dan sukses dalam suatu pekerjaan ataupun sukses dalam usaha ekonomi dan banyak rezeki yang diterima.