Ragil Ajiyanto – detikNews

Sumber: Detik.com (https://news.detik.com/jawatengah/3585003/awali-panen-warga-merapi-merbabu-gelar-festival-tungguk-tembakau)

Boyolali – Petani tembakau di lereng Gunung Merapi-Merbabu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, menggelar festival tungguk tembakau, Kamis (3/8/2017). Sebuah tradisi untuk mengawali panen tembakau.

Festival tungguk tembakau berlangsung di Desa Senden, Kecamatan Selo. Kegiatan diawali dengan kirab berbagai tumpeng atau gunungan diikuti para petani di wilayah Kecamatan Selo, menuju Makam Gunungsari, yang berada di atas bukit. Gunungan tumpeng terdiri gunungan nasi, gunungan daun tembakau dan gunungan hasil bumi.

Setelah melalui prosesi ritual dan doa bersama, dilanjutkan makan bersama dari gunungan nasi yang dibawa. Selanjutnya dilakukan pemetikan perdana daun tembakau.

Usai ritual di makam dan petik perdana tembakau, gunungan tembakau dan hasil bumi dibawa kembali turun, dikirab bersama hasil bumi lainnya. Kirab gunungan tersebut diikuti ratusan warga dan kelompok kesenian menuju lapangan desa setempat, lokasi utama festival tungguk tembakau.

Sesepuh Desa Senden, Suraji Siswo Pawiro (78), mengatakan tungguk tembakau merupakan acara tradisi yang dilakukan turun temurun. Jika semula hanya digelar di lingkup masing-masing dukuh, ini acara itu digelar dalam lingkup lebih luas diikuti petani tembakau di lereng Merapi-Merbabu di wilayah Kecamatan Selo dan sebagian Kecamatan Ampel.

Ketua Panitia, Dwi Kristanto, menjelaskan festival tungguk tembakau merupakan suatu rangkaian kegiatan menyambut panen tembakau, diiringi beraneka ragam kebudayaan. Selain itu juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas tumbuh suburnya tanaman tembakau.

“Kegiatan ini digelar juga untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi lokal serta mengembangkan sektor pariwisata khususnya di wilayah Kecamatan Selo,” jelas Dwi Kristanto.

Tak hanya kirab budaya, festival tungguk tembakau yang berlangsung hingga 6 Agustus 2017 mendatang, akan diisi berbagai kegiatan kesenian.

Diakui, tanaman tembakau masih menjadi andalan mayoritas petani di Kecamatan Selo. Tembakau jenis rajangan menjadi pilihan petani di musim kemarau. Sehingga mereka memilih menanam tembakau yang membutuhkan air sedikit.

Sejumlah petani meyakini, panen tembakau tahun ini akan lebih bagus dibanding tahun lalu. “Cuacanya saat ini sangat mendukung pertumbuhan tembakau, semoga hasilnya juga bagus,” harap Sugeng (45), salah satu petani.