Surakarta. Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah melaksanakan kegiatan Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di Sahid Jaya Hotel Surakarta pada tanggal 21 – 22 Mei 2015. Kegiatan ini merupakan sinergi antara Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

Peserta Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat terdiri dari unsur Tokoh Adat/Pemangku Adat, Budayawan, LSM, Seniman dan Akademisi/Mahasiswa serta instansi terkait yang membidangi Kebudayaan di wilayah Surakarta. Narasumber menghadirkan tokoh adat, pemerintah, budayawan dan akademisi dari wilayah Surakarta yaitu Dra. Eny Tiyasni Susana, MM (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta), Gusti Dipo Kusumo (Tokoh Adat), Tunjung W Sutirto (Akademisi), dan Yuhanes Pramono, SH, M.Si (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta).

Tema Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat adalah “Pemenuhan Hak-Hak Sipil Komunitas Adat dalam Rangka Memperkuat Jati Diri Bangsa”

Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di awali dengan penyampaian laporan panitia penyelenggara kegiatan, sambutan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta selaku tuan rumah dan dibuka secara resmi oleh Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi.

Hasil rumusan Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat menekankan pada persoalan serius yang dialami terkait dengan pemberdayaan komunitas adat, baik secara internal dan eksternal.

Rekomendasi menekankan kepada penegakan regulasi pemberdayaan komunitas adat agar menjadi isu utama yang di tempatkan dalam visi dan misi kekuatan politik serta peningkatan peran pemerintah dalam memfasilitasi forum diskusi untuk komunitas adat dan mengawal implementasinya kepada generasi muda.

Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat ini ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.