Menguatkan Pengetahuan Melalui Kunjungan Museum

0
65

Menjadi sumber belajar dan penelitian adalah salah satu fungsi museum, mengambil tugas dalam mendidik bangsa melalui berbagai koleksi yang dipamerkan. Berbagai pengetahuan yang ada di museum dapat sebagai sarana kegiatan riset dan penelitian yang perlu disebarluaskan pada masyarakat guna pengembangan ilmu pengetahuan. Bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum, museum juga terbuka untuk kepentingan pengembangan pembelajaran dan rekreasi.

Hal ini disadari oleh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Wonosobo dengan mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kunjungan ini diadakan pada hari Rabu, 17 Januari 2024 dengan 400 siswa dan guru pendamping. Kunjungan dalam rangka Program Profil Penguatan Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka dilakukan dengan menyaksikan koleksi yang dipamerkan serta menyaksikan film tentang Sangiran serta diskusi guna menambah pemahaman dan pengetahuan.

“Kami datang ke Museum Manusia Purba Sangiran dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa kami, banyak ilmu pelajaran yang bisa dikaitkan dengan museum ini, ada Sejarah, Geografi, Sosiologi, Biologi, dan Kimia dalam mata Pelajaran peminatan”, jelas Indah Nurhayati selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosobo dalam sambutannya.

Untuk memberikan pelayanan kepada rombongan SMA N 1 Wonosobo, selain menyaksikan koleksi yang dipamerkan, rombongan diajak untuk berdiskusi, menyaksikan film tentang Sangiran, dan beberapa siswa terpilih diajak menyaksikan koleksi di storage dan laboratorium serta diberikan buku tentang Sangiran. Diskusi diawali dengan penjelasan tentang kisah hidup manusia purba berjenis Homo erectus yang berhasil menciptakan budaya berupa alat bantu dalam hidup mereka. Hidup ditengah fauna purba yang menjadi hewan buruan mereka yang diburu dengan menggunakan budaya yang berhasil mereka ciptakan. Kisah itu terekam dalam lapisan-lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran yang hingga kini masih terus diteliti guna kemajuan pengetahuan.

Rombongan memperoleh pengetahuan melalui film yang berjudul “Sangiran untuk Dunia” yang mengisahkan tentang Situs dan Museum Sangiran. Situs Sangiran diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh Unesco karena mampu memberikan sumbangsih akan penjelasan terkait misteri kehidupan manusia purba sejak 1,5 juta tahun yang lalu. Keistimewaan Situs Sangiran sehingga diakui dunia, manusia purba jenis Homo erectus dan berhasil menciptakan budaya, lapisan-lapisan dan hewan-hewan purba. Hal ini diceritakan dalam museum, menceritakan berbagai kisah yang dialami Homo erectus beserta kisahnya dimasa lalu. “Terima kasih atas penjelasannya”, Indah setelah diskusi dan menyaksikan film. Sebuah kunjungan bermakna dalam menjelaskan sebuah perjalanan panjang Sangiran pada para siswa. (Wiwit Hermanto)