Belajar Melalui Museum Oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi UNS

0
503

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Mata Kuliah Evolusi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 8 Mei 2024 dengan mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kegiatan ini merupakan bagian dari perkuliahan di program studi Pendidikan Biologi dengan memanfaatkan sumber alam sebagai sumber pengetahuan.    

Peserta adalah mahasiswa mata kuliah evolusi sebanyak 106 mahasiswa/i beserta 1 orang dosen pembimbing. Kegiatan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran  Klaster Krikilan merupakan program tahunan Prodi Pendidikan Biologi UNS dalam mata kuliah evolusi. Pemberian materi pembelajaran mengenai evolusi Manusia Purba dan lingkungannya di Sangiran dilaksanakan dengan tujuan sebagai sarana aktif bagi para mahasiswa dalam memperdalam materi kuliah yang diperoleh selama di kelas. “Kami setiap tahun kemari tetapi dengan dipandu oleh pemandu lokal, baru kali kami bisa berada diruang pertemuan ini dan mendapat informasi. Ini merupakan bagian dari mata kuliah evolusi yang kami ampu”, jelas Joko Ariyanto selaku dosen pendamping.  

Bahan Pustaka terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran diberikan guna menambah bahan Pustaka sebagai bahan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. “Mahasiswa melaksanakan KKL dengan tugas yang memerlukan bahan pustaka yang dicari diinternet. Semoga buku-buku ini membawa manfaat bagi kami”, seru Joko saat menerima buku.  

Selain berkeliling museum, rombongan Prodi Pendidikan Biologi UNS diajak menonton film dokumenter. Film dokumenter menjelaskan tentang berbagai bukti yang ditemukan di Sangiran yang diterangkan melalui koleksi museum, kehidupan masyarakat di Sangiran saat ini, dan beberapa pernyataan para peneliti. Bukti-bukti itu dipaparkan melalui ruang pamer yang dapat disaksikan, selain itu juga, rombongan diajak diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran. Film yang diputar dalam kesempatan ini berjudul “Sangiran untuk Dunia”, sebuah film yang memberikan informasi tentang kehidupan manusia purba tipe Homo erectus di masa lalu. Selain kisah tersebut, terdapat kisah tentang sejarah terbentuknya Sangiran, fauna serta lapisan tanah purba di Sangiran.  

Pengalaman kunjungan ke Museum Sangiran ini diharap dapat memberi pengalaman tambahan yang sangat berharga bagi para mahasiswa peserta perkuliahan dalam memahami evolusi biologis makhluk hidup dari masa ke masa. Serta dapat meningkatkan kesadaran peserta untuk turut mengembangkan keilmuan evolusi di tanah air. (Wiwit Hermanto)