Kunjungan Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Kudus ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan memuaskan penasaran beberapa murid atas berbagai pertanyaan yang ada dalam benak mereka. MA Muhammadiyah Kudus mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan di hari Rabu 23 Maret 2016 dengan 61 murid beserta 5 ustad dan ustadzah pendamping. Dalam kunjungan ini rombongan mendapatkan pengetahuan melalui pemberian leaflet, presentasi yang diberikan, diskusi dan tanya jawab, menonton film tentang Sangiran, beberapa perwakilan rombongan diperkenankan menyaksikan “rahasia dapur” BPSMP Sangiran yang ada di storage dan laboratorium yang menerangkan penyimpanan fosil serta proses konservasi dan kemudian berkeliling menyaksikan “kebesaran”, Situs Sangiran yang diepresentasikan di museumnya.
Dalam sambutannya, Abdillah Faiz salah seorang ustad pendamping mengungkapkan kebahagiaannya diterima dengan sambutan ramah khas Sangiran. Setelah tahun lalu tidak berhasil mendapat sambutan seramah ini dikarenakan kedatangan Mendikbud ke Sangiran. Kunjungan kali ini diharapkan agar murid-murid dapat menyerap pengetahuan, berani bertanya semua hal yang semula menjadi pemikiran dan penasarannya akan manusia purba. Pada akhirnya, diharap para murid dapat mempertebal iman, dengan menyaksikan bukti Ayat Kauniyah Allah yang ada di Sangiran. Peradaban yang sengaja di sisakan oleh Allah agar manusia menjadi makin beriman dan belajar dari Ayat Kauniyah-Nya.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para murid dengan mengemukakan pertanyaannya. Pertanyaan-pertanyaan kritis dan berbobot ditanyakan oleh murid-murid yang sangat antusias melepas rasa penasarannya. Pertanyaan tentang cara mengetahui usia fosil, struktur tanah, proses fosilisasi, mitos balung butho, perkiraan hidup manusia purba ditanyakan para murid dalam sesi tanya jawab dan disukusi. Bagi murid yang berani mengajukan pertanyaan, diberikan hadiah berupa buku tentang Sangiran sehingga akan menjadi kenangan tersendiri bagi mereka.
Dalam kunjungan berkeliling museum, para murid juga banyak mengajukan pertanyaan pada pemandu. Selain pertanyaan mengenai materi pamer, seperti berbagai hal tentang sejarah Situs Sangiran, manusia purba dengan Nabi Adam, fosil yang dipamerkan asli atau replika serta berbagai pertanyaan lain diajukan guna mengobati penasarannya.
Kunjungan ke Sangiran ini, menjadikan para murid menjadi lebih terbuka wawasannya dengan belajar langsung ke lapangan menyaksikan Ayat Kauniyah-Nya. Bukti kebesaran-Nya yang tersisa dan ditemukan di Bumi Sangiran. (Wiwit Hermanto)
