Soft Launching Digitalisasi “Serat Kidung Pangastawa”

0
739

BPNB DIY, Mei 2021 – Pagi tadi, Senin 31 Mei 2021 digelar acara Soft Launching Digitalisasi “Serat Kidung Pangastawa”, yang merupakan pengintegrasian naskah kuna, transliterasi aksara jawa dan terjemahan, serta musik gamelan sekaligus nembang, menjadi sebuah aplikasi multimedia. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, dan dilaksanakan di kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) D.I. Yogyakarta melalui Aplikasi Zoom Meeting, serta disiarkan langsung di kanal Youtube BPNB D.I. Yogyakarta.

Kepala BPNB D.I. Yogyakarta, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum., membuka acara sekaligus menjelaskan tentang aplikasi Kidung Pangastawa yang bebasis web / laman. Beliau menyampaikan, berangkat dari masih sedikitnya pengembangan dari sebuah naskah kuno ke dalam suatu bentuk yang lebih menarik, beliau dan tim kecil beberapa kali melakukan brainstorming untuk mencari formula yang dirasa tepat dalam merencanakan aksi perubahan, yang sesuai dengan visi, misi, serta tugas dan fungsi BPNB D.I. Yogyakarta. Menurut beliau, pelestarian nilai budaya, khususnya naskah kuno, tidak bisa lagi dilakukan dengan hal yang biasa atau umum dilakukan. Harus dicari sebuah bentuk lain yang baru, yang bisa juga didapat dari pengembangan apa yang sudah ada sebelumnya. Hal ini pun sesuai dengan pelaksanaan tata kelola kebudayaan yang juga dilaksanakan dengan menerapkan teknologi. Beliau juga turut berharap, bahwa proyek awal ini menjadi sebuah inovasi tata kelola sekaligus pelibatan pihak internal maupun eksternal di lingkup kebudayaan, serta dapat menambah layanan baik oleh BPNB sendiri, maupun Ditjen Kebudayaan.

Pada kesempatan tersebut, Warsito, S.Sn selaku Penata Iringan gending (aplikasi diiringi gending yang dimainkan oleh tim karawitan Lestari Wirama) pada aplikasi Kidung Pangastawa turut menyampaikan, hal ini merupakan upaya BPNB DIY untuk meningkatkan layanan di bidang informasi, agar masyarakat lebih mudah untuk mengakses naskah kidung. Nanang Pramono dari Surabaya yang merupakan guru di sebuah sekolah, menceritakan sebuah kondisi di mana beliau melihat aplikasi yang ada di banyak tempat, belum dapat memberikan ilmu aransemen Gending Jawa. Beliau berharap mungkin BPNB DIY dapat menyajikan sebuah aplikasi yang dapat memberi arahan dalam pembuatan aransemen yang disebutkan.

Salah seorang dari tim materi pembuatan aplikasi, Drs. IW Pantja Sunjata (Peneliti BPNB DIY) pada soft launching pagi tadi, memberikan penjelasan tentang Kidung Pangastawa yang merupakan Kidung Pamuji / permohonan kepada Yang Kuasa. Bentuknya tembang/kidungan dengan diiringi musik gamelan. Kidung Pangastawa, digunakan khusus untuk pernikahan agung Sunan Pakubuwono ke-10 dengan Gusti Ayu Marsudarinah (GKR. Hemas) putri ke 11 dari Sultan Hamengkubuwono ke 7. Naskahnya terdiri dari 20 halaman. Kidung dibawakan selama 7 hari, dan dipersembahkan sendiri-sendiri/berbeda-beda setiap harinya. Lagu/tembang diiringi musik gamelan, dan dibawakan mulai hari rebo pahing hingga senin malam/malem selasa pon. Setiap tembang diawali dengan pambuka.

Tanggapan dan pertanyaan juga turut disampaikan oleh Ardiansyah dari Surabaya (sedang melakukan tesis tentang Aksara Jawa). Beliau berujar bahwa aplikasi ini menarik, di mana visual dari Aksara Jawa sekaligus transliterasi dan terjemahan ditampilkan, kemudian digabungkan dengan alunan Gending Jawa, sekaligus ditembangkan. Disambung dengan pertanyaan bagaimana proses dari bentuk naskah yang bentuk seperti ini kemudian menjadi bentuk flip book (tahapan-tahapannya). Kemudian dijawab oleh Ibu Dwi Ratna, di mana awal mula ide gagasan pertama-tama dikomunikasikan dengan Tim Kecil, baru setelah itu disampaikan ke internal BPNB DIY, disambung dengan perumusan konsep dan rencana pelaksanaan, hingga akhirnya menjadi sebuah aplikasi.

Melestarikan sekaligus mengembangkan budaya dengan penerapan teknologi, tetapi tidak menghilangkan substansi dari budaya tersebut, sudah menjadi sebuah keniscayaan di masa sekarang. Hal ini sangat perlu dilakukan agar budaya dapat menjangkau lebih banyak kalangan, serta dapat meresap ke hati, khususnya para generasi muda, yang sudah pasti lebih tertarik pada hal-hal yang unik, baru, dan dapat dipahami dengan mudah.

Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya.

Tautan Panduan dan Aplikasi Kidung Pangastawa:

  1. Panduan Akses Aplikasi Kidung Pangastawa
  2. Aplikasi Kidung Pangastawa


**Catatan:
Untuk mengakses Aplikasi Kidung Pangastawa secara
maksimal, harap menggunakan browser Google Chrome (Laptop, Komputer, Smartphone); Opera (Laptop & Komputer); serta Microsoft Edge (Laptop & Komputer).

 

 

Tautan Youtube Soft Launching Digitalisasi “Serat Kidung Pangastawa”