Pesan Moral KGPAA Mangkunegara IV Disampaikan Melalui Sarasehan dan Pergelaran Macapat

Sarasehan dan Pergelaran Macapat di Dalem Jayadipuran BPNB DIY

0
5499
macapatan BPNB DIY
suasana macapatan di Pendapa Dalem Jayadipuran BPNB DIY

Yogyakarta, 25 Januari 2018 – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Sarasehan dan Pergelaran Macapat. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Kamis Kliwon tanggal 25 Januari 2018 bertempat di Pendapa Dalem Jayadipuran, Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Jalan Brigjen Katamso No. 139 Yogyakarta.

macapatan BPNB DIY
suasana macapatan di Dalem Jayadipuran BPNB DIY

Acara dimulai pada pukul 20.00 WIB diawali dengan pergelaran kesenian cokekan dilanjutkan dengan sambutan selamat datang oleh Suyono, SIP., mewakili Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kata sambutannya menyatakan bahwa kegiatan macapatan ini bertujuan untuk melestarikan salah satu bentuk budaya Jawa yang didalamnya tersirat berbagai macam nilai-nilai budaya luhur yang masih bisa kita teladani sampai saat ini.

Teks yang dibaca dan dilantunkan dalam macapatan ini adalah bersumber dari naskah kuna yang berupa 7 serat karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IV dari Pura Mangkunegaran Surakarta. Naskah ini berisi tentang pesan atau ajaran moral, etika dan sopan santun yang ditujukan kepada segenap kerabat Pura Mangkunegaran. Adapun serat tersebut adalah 1) Serat Paliatma dalam bentuk 1 pupuh tembang dhandhanggula yang terdiri atas 18 pada (bait). Serat Paliatma berisi tentang nasehat KGPAA Mangkunegara IV kepada para putranya, karena beliau telah lanjut usia dan berpesan untuk para putranya agar hidup rukun melanjutkan keberlangsungan beliau semoga mendapatkan kebahagiaan hidup, tercapai yang diinginkan jauh dari mara bahaya dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. 2) Serat Nayakawara berupa 1 pupuh tembang Pangkur yang terdiri atas 21 pada; 3) Serat Yogatama berupa 1 pupuh tembang Kinanthi yang terdiri atas 7 pada; 4) Serat Salokatama berupa 1 pupuh tembang mijil yang terdiri atas 31 pada; 5) Serat Tripama berupa 1 pupuh tembang dhandhanggula yang terdiri atas 7 pada; 6) Serat Pariminta berupa 1 pupuh tembang pucung yang terdiri atas 11 pada; dan 7) Serat Pariwara berupa 1 pupuh tembang sinom yang terdiri atas 14 pada.

Dalam kegiatan Sarasehan dan Pergelaran Macapat kali ini diiringi oleh kesenian karawitan dari Grup Karawitan “Malem Rebon”, dari Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, pimpinan Warsito, S.Sn.

Pada Sarasehan dan Pergelaran Macapat kali ini dihadirkan narasumber Dr. Sri Ratna Saktimulya, dari Jurusan Sastra Nusantara, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan peserta yang hadir dalam macapatan ini berjumlah 306 orang, terdiri atas: generasi muda (siswa dan mahasiswa), instansi terkait, Paguyuban Macapatan dari Bantul, Klaten, Gunung Kidul, Sleman, Kota Yogyakarta dan Paguyuban Macapatan ”Anggara Kasih” dari Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta.

Kontributor: Pantja Sunjata