Nama-nama Kampung di Kota Yogyakarta di Wilayah Kadipaten Pakualaman

0
3771
Puro Pakualaman (Foto: Subiyantoro)

Berikut ini adalah nama-nama kampung di Kota Yogyakarta yang berada di wilayah Kadipaten Pakualaman Yogyakarta:

1. Kelurahan Gunungketur
Gunungketur. Kampung Gunungketur bermakna tempat tinggi yang dikeramatkan. Keberadaan kampung ini di sebelah timur keraton. Pada masa Kadipaten Pakualaman di bawah Sri Pakualam I, gundukan tanah yang tinggi di timur keraton lalu diratakan untuk tempat pemakaman kerabat Pakualam, antara lain: BR Resminten, garwa ampeyan KPH Natakusuma II (BRH Salya).

Kepatihan. Dulu dalem Kepatihan merupakan tempat tinggal pepatih dalem Kadipaten Pakualaman. Keberadaan dalem tersebut di sebelah barat Pura Pakualaman.

Banaran. Artinya adalah tempat padang yang luas. Dulu di tempat tersebut berdiam seorang pangeran, yakni Panji Jayengatma, cucu Natasukma I (menantu Pakualam III). Pada saat ini tinggal menyerupai sebuah beteng. Di Banaran ini terdapat pohon nogosari dan sukun, sehingga daerah tersebut dikenal sebagai Jalan Sukun.

Kauman Pakualaman. Kampung Kauman Pakualaman ini terletak di belakang Masjid Pura di seblah barat Pura. Di tempat tersebut berdiam kelompok kaum santri dan para ulama Pakualaman.

Nototarunan. Kampung Nototaruan dahulu merupakan tempat kediaman Pangeran Nototaruno, putra Notokusumo II yang kemudian menjadi menantu Pakualam III. Di tempat tersebut berdiam seorang Pangeran Jayenghamrita, putra Jayengbirawan III, cucu Nototaruna.

Jayaningprang. Artinya unggul dalam peperangan. Kampung ini berkaitan dengan nama dari putra Suryaningprang I yang kemudian menjadi sebutan jalan kecil Jayengprangan. Dahulu jalan tersebut terkenal dengan sebutan Jalan Kemayoran.

Margoyasan. Kampung Margoyasan ini berasal dari kata ”marga” atau jalan dan ”yasan” atau buatan. Jadi, Margoyasan berarti jalan buatan. Konon, wilayah ini merupakan pemberian dari Sri Pakualam.

2. Kelurahan Purwokinanti
Juminahan. Pada jaman dulu Kampung Juminahan merupakan tempat tinggal BRAy Juminah, putri ke-60 Pakualam I dari garwa R. Daniswara Asmaralupi. Jalan Juminahan membujur dari arah barat ke timur.

Harjowinatan. Kampung Harjowinatan berada di sekitar dalem Pangeran Harjowinoto, menantu Pakualam II. Di sebelah utara kampung tersebut dulu terdapat asrama prajurit kerajaan.

Sureng Juritan. Kampung Sureng Juritan berasal dari nama seorang putra Pakualam I, yaitu KPH Surengjurit yang bermakna sebagai prajurit yang tangguh.

Jagalan. Kampung Jagalan merupakan tempat hunian tukang menyembelih hewan, yakni abdi dalem miji yang diorganisasi oleh lurah dan bekel Pakualaman. Ternak yang dijagal, antara lain: sapi, kerbau, dan babi. Di kampung ini ada Jagalan Beji dan Jagalan Ledoksari.

Pujowinatan
. Kampung Pujowinatan berada di sekiar dalem RM Riya Pujowinoto, cucu Pakualam II yang kemudian disebut sebagai Pujowinatan.

Ledoksari. Disebut Kampung Ledoksari karena di situ terdapat ledokan, yakni semacam parti, tempat lingga-yoni.

Beji. Kampung Beji mempunyai arti tempat yang suci karena dulu merupakan tempat untuk semedi. Dulu di tempat tersebut terdapat kolam untuk pemandian.

Purwanggan. Kampung Purwanggan berada di sebelah utara Pura Pakualaman. Nama Purwanggan berarti orang yang pertama kali atau paling awal menyediakan tubuhnya untuk menjadi seorang abdi dalem Pura Pakualaman.

Tulisan diambil dari buku:
“Dinamika Kampung Kota Prawirotaman dalam Perspektif Sejarah dan Budaya”. Penulis: Sumintarsih, dkk., Penerbit: BPNB D.I. Yogyakarta. Tahun: 2014

Download PDF buku: https://ia801302.us.archive.org/0/items/DinamikaKampungKotaPrawirotaman/
buku%201%20dinamika%20kampung%20kota.pdf

Kontributor: Subiyantoro